PARIS (Arrahmah.com) – Menghadapi kendala kekurangan masjid yang sangat tajam, seorang pemimpin Muslim Perancis meminta agar jumlah masjid selama dua tahun ke depan ditambah menjadi dua kali lipat, agar bisa memenuhi kebutuhan tempat ibadah bagi jutaan ummat Islam di negara itu.
“Kita perlu penambahan jumlah masjid sebanyak dua kali lipat dalam waktu dua tahun,” Dalil Boubakeur, presiden Dewan Muslim Perancis, Prancis 24 melaporkan, sebagaimana dilansir oleh onislam.net, Rabu (8/4/2015).
“Ada banyak ruangan shalat, masjid yang belum selesai, dan ada banyak masjid yang belum dibangun, “tambahnya.
Boubakeur menyampaikan pidatonya dalam Pertemuan Tahunan Muslim Perancis ke-32, yang berlangsung selama empat hari yang menyatukan lebih dari 250 asosiasi Muslim dari seluruh Perancis.
Acara itu diselenggarakan dari Jum’at (3/4) hingga Ahad (5/4) yang menawarkan kepada Muslim Perancis platform untuk membahas beberapa topik yang menarik, termasuk keputusan terakhir yang diambil oleh Kementerian Dalam Negeri terkait dengan radikalisasi.
Kebutuhan mendesak untuk menambah jumlah rumah ibadah bagi minoritas Muslim, yang terbesar di Eropa, menjadi salah satu isu utama.
Amar Lasfar, presiden Uni Organisasi Islam Perancis (UOIF), yang menyelenggarakan pertemuan itu, menyepakati hal tersebut.
“Jumlah masjid harus mencerminkan jumlah Muslim (di Perancis),” ungkap Lasfar.
Menurut Boubakeur, diperkirakan ada 7 juta Muslim di Perancis. Angka-angka resmi memperkirakan berjumlah 4-5 juta saja.
Sebagai perbandingan, Inggris, yang memiliki populasi Muslim sekitar 2,8 juta, memiliki total sekitar 1.500 masjid, atau kira-kira satu masjid untuk setiap 1.850 Muslim, menurut situs Muslim Britain.org.
Di bawah hukum sekularisme Perancis, negara dilarang secara langsung membiayai pembangunan tempat-tempat ibadah, sedangkan pemerintah Perancis baru-baru ini juga telah berupaya untuk mencegah pendanaan masjid oleh negara-negara asing.
Namun, Lasfar mencatat bahwa “sedikit demi sedikit” walikota di kota-kota Perancis secara sistematis menentang pembangunan masjid, sehingga pembangunan masjid menjadi lebih sulit.
“Kami memiliki hak untuk membangun masjid, suatu hak dimana walikota tidak boleh menentangnya,” tambahnya.
(ameera/arrahmah.com)