NAIROBI (Arrahmah.com) – Ratusan Muslim berkumpul setelah shalat Jum’at di luar masjid terbesar di Nairobi untuk memprotes tak jelasnya penegakkan hukum atas kasus pembunuhan terhadap Muslim dan Muslimah di Kenya, lansir WB pada Sabtu (29/8/2015).
“Mereka yang menyebut Muslim di Kenya ‘teroris’ adalah orang-orang yang membunuh saudara-saudara kami,” Al-Amin Kimathi, ketua Muslim untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan kepada pengunjuk rasa di luar Masjid Jamia di Nairobi.
“Bahkan jika seseorang dicurigai sebagai teroris, konstitusi dan hukum negara mengarahkan kita pada bagaimana untuk menyelidiki, membawa mereka ke pengadilan, siapakah kalian berlagak seperti hakim?” kata Kimathi, mengacu pada mereka yang melakukan pembunuhan. “Mereka adalah para investigator, juri, algojo dan petugas kamar mayat saudara Muslim dan Muslimah kami yang tidak bersalah.”
Kimathi mengatakan bahwa sejak serangan Universita Garissa awal tahun ini yang merenggut nyawa lebih dari 140 mahasiswa, sedikitnya 100 Muslim telah tak diketahui nasibnya di negara ini.
Dia mengatakan bahwa kuburan massal telah ditemukan di daerah yang didominasi Muslim di Kenya, sedangkan mayat-mayat telah ditemukan di sungai dan hutan.
“Kami meminta Presiden Kenyatta untuk memeriksa pembunuhan di luar proeses hukum. Kita tidak bisa membiarkan ini dan kami akan segera merilis sebuah laporan dengan rincian Muslim yang telah tewas di negara ini karena iman mereka,” tambah Kimathi.
(banan/arrahmah.com)