YANGOON (Arrahmah.com) – Kaum Muslim Myanmar memilih bersembunyi di rumah mereka di wilayah barat laut Myanmar pada Senin (1/10/2013) setelah polisi membubarkan massa Budhis yang membakar rumah-rumah Muslim dan mengepung Masjid dalam ketegangan sektarian terbaru di negara mayoritas Budha tersebut. Bentrokan antara Muslim dan ekstrimis Budha telah menewaskan sedikitnya 237 orang tewas dan lebih dari 150.000 lainnya tidak memiliki rumah sejak Juni 2012.
Situasi di kota Thandwe masih genting setelah polisi dikerahkan untuk membubarkan ekstrimis Budha yang menyerang rumah-rumah Muslim, mereka melepaskan tembakan ke udara, ujar dua sumber keamanan yang tidak ingin disebutkan namanya seperti dilansir The Nation.
Thandwe merupakan ibukota Yangoon, berada di negara bagian Rakhine, wilayah yang menyaksikan kekerasan terparah yang menargetkan kaum Muslim Myanmar.
“Kami sekarang takut dan bersembunyi di dalam rumah kami, seperti waktu sebelumnya,” ujar Kyaw Zan Hla, ketua Partai Muslim Kaman mengatakan kepada Reuters melalui telepon. Ia menambahkan bahwa sekitar 200 orang yang mengenakan penutup wajah membawa obor yang menyala-nyala.
Polisi Myanmar mengklaim bahwa tidak ada korban tewas atau cidera akibat insiden di Thandwe. (haninmazaya/arrahmah.com)