PRAHA (Arrahmah.com) – Seorang pemuda asal Maroko yang tinggal di Praha menggambarkan pengalamannya sebagai imigran Muslim selama wawancara Prague Morning, dikutip MWN pada Ahad (26/2/2017).
Sami Mokhless telah tinggal di banyak negara dan meskipun menghadapi rasisme terang-terangan, dia bilang dia tidak ingin hidup di tempat lain. Dia masih bisa melihat keindahan kuno yang ada di Republik Ceko.
Setelah serangan Paris beberapa waktu lalu, Sami menemukan dirinya ditantang oleh orang asing. Pria asing itu mendorong dada Sami, memaksanya membuka jaket untuk membuktikan bahwa ia tidak membawa bahan peledak. Orang-orang yang berdiri di sekitar menyaksikan kejadian tersebut tanpa mengatakan apa-apa. Ketika Sami bertanya kepada mereka mengapa mereka tidak datang untuk membelanya, mereka tetap diam.
Dalam insiden lain, Sami dipukul selama berkali-kali dari belakang oleh seorang supir taksi setelah membayar tarif taksinya dengan harga yang sangat tinggi. Akibatnya, Sami harus menjalani hidup dengan kursi roda selama empat bulan dan hingga saat ini harus bergantung pada tongkat untuk berjalan.
“Saya kira mereka tidak tahu bahwa saya dari Maroko. Mereka tahu saya adalah seorang Muslim,” katanya.
“Bagi saya, Islam adalah jalan hidup. Jalan ini yang mengajarkan kita untuk saling menghormati satu sama lain, tidak menghakimi orang lain, untuk tidak berbohong, tidak mencuri.” tambahnya. (althaf/arrahmah.com)