MANDERA (Arrahmah.com) – Para pemuda Muslim Kenya melakukan demonstrasi pada Senin (2/6/2014) di jalan-jalan kota Mandera untuk memprotes pembunuhan dua ulama Muslim.
Laporan mengatakan bahwa para pemuda Muslim itu membuat barikade di jalan utama menuju kota Mandera dengan membakar ban. Aksi protes tersebut dihadapi dengan kekerasan oleh polisi Mandera.
“Aksi protes telah dipadamkan oleh polisi,” kata Abdullahi Alas, seorang warga lokal, kepada Anadolu Agency (AA) melalui telepon, seperti dilansir World Bulletin.
“Saya bisa mendengar tembakan sporadis di atas dan sekitar kawasan Meta Meta dan terminal bus di jantung kota Mandera,” katanya.
Syaikh Hassan Black dan Hassan Muhumed tewas dibunuh pada Minggu (1/6) malam oleh polisi dan Pasukan Pertahanan Kenya, yang menuduh mereka merencanakan serangan di Mandera.
Alas, yang merupakan pengikut kedua ulama tersebut, mengatakan bahwa kedua korban telah di bawah pemantauan polisi sebelum mereka dibunuh.
“Saya telah diberitahu oleh orang-orang yang dekat dengan keduanya bahwa mereka telah di bawah pemantauan polisi.”
“‘Kejahatan’ mereka hanyalah mendakwahkan Islam,” tambahnya.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Kenya Emmanuel Chirchir mengklaim bahwa kedua korban memiliki keterkaitan dengan kelompok jihad Asy-Syabaab Somalia. Dia juga menuding korban melemparkan granat kepada polisi saat diperintahkan untuk berhenti.
“Keduanya telah diperintahkan untuk berhenti oleh polisi tetapi malah melemparkan sebuah granat kepada para petugas,” kata Chirchir kepada AA.
Alas juga mengatakan bahwa orang yang mendakwahkan Islam dianggap ancaman bagi pemerintah Kenya.
“Siapapun yang mendakwahkan Islam di sini terlihat sebagai ancaman bagi pemerintah dan anti-Kristen, padahal tidak begitu,” katanya.
“Beberapa ulama Muslim sekarang telah menjadi target.” (siraaj/arrahmah.com)