OTTAWA (Arrahmah.com) – Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan tahun ini merupakan yang paling menantang dalam beberapa dekade bagi Muslim Kanada karena memiliki jam puasa terpanjang dalam 33 tahun, dengan lebih dari 17 jam puasa setiap hari selama bulan suci. Akan tetapi mereka mengatakan bahwa tantangan ini akan sanggup mereka hadapi.
“Ada begitu banyak orang di dunia yang berbuka puasa hanya dengan air,” Khalil Khalilov, dari North York, mengatakan kepada The Star, sebagaimana dilansir oleh onislam, Senin (22/6/2015).
Seperti jutaan ummat Islam di bagian utara, Muslim Kanada menghadapi tantangan jam puasa yang berlangsung dari jam 3:45 subuh sampai 9 malam.
“Ada ungkapan yang mengatakan bahwa kita berpuasa dengan pikiran, dengan mata dan telinga kita,” kata Khalilov, seorang pengusaha dan agen real estat.
“Ketika seseorang berpuasa, itu membuatnya dekat tentang Tuhan … Selama Anda memiliki tujuan yang besar ini dalam pikiran, hari akan berlalu dengan sangat cepat.”
Keluarga Khalilov ini, asal Tatar Krimea yang berimigrasi ke Kanada dari Ukraina pada tahun 2007, memanfaatkan moment Ramadhan untuk berbagi makanan dengan tetangga mereka.
Meskipun menghadapi tantangan jam puasa yang panjang, Muslim Toronto menganggap bahwa hal itu merupakan tantangan kecil dibandingkan dengan pahala puasa.
“Mungkin ada beberapa tantangan, tetapi itu adalah hal yang sangat kecil,” kata Khalilov.
Bagi keluarga Muslim, merayakan Ramadhan di Kanada dan berkomunikasi dengan orang lain adalah hal yang tidak ada hambatan.
“Anda tidak memiliki hambatan untuk berkomunikasi satu sama lain. Ini hal besar yang kita miliki di Kanada,” kata Alie Khalilov, ibu Khalil.
“Di sini, kita menyadari bahwa kita semua sama,” kata Khalil.
Ramadhan tahun ini meliputi hari terpanjang, yaitu 21 Juni, yang menandai awal musim panas, dengan suhu udara yang tinggi dan jam puasa panjang merupakan tantangan yang akan dihadapi oleh jutaan ummat Islam di seluruh dunia.
“Jika saya berada di rumah dengan anak-anak, itu agak menantang,” kata Ayse Yegul, perwakilan penjangkauan untuk Intercultural Dialogue Institute, sebuah kelompok GTA yang menyebarkan kesadaran Islam di Kanada.
“Kadang-kadang sulit untuk mengimbangi energi mereka. Kadang-kadang saya lebih suka tidur siang yang lama bersama dengan mereka. “
“Orang-orang merindukan hal itu, karena kita menyadari betapa indahnya bulan ini,” ungkap Khalilov.
Dia mengatakan bahwa ia akan merindukan suasana spiritual Ramadan ketika telah berakhir.
Muslim adalah komunitas agama paling cepat berkembang di Kanada, menurut kantor statistik Kanada.
Populasi Muslim Kanada meningkat 82 persen selama dekade terakhir – dari sekitar 579.000 pada tahun 2001 menjadi lebih dari 1 juta pada tahun 2011. Muslim mewakili 3,2 persen dari total penduduk Kanada.
(ameera/arrahmah.com)