COLOGNE (Arahmah.com) – Komunitas Muslim Jerman pada Rabu (10/7/2019) menyerukan kepada pihak berwenang untuk mengambil tindakan lebih tegas terhadap ekstrimis sayap kanan, di tengah meningkatnya jumlah ancaman dan serangan yang menargetkan masjid dan lembaga komunitas.
Kazim Turkmen, ketua Persatuan Islam-Turki untuk Urusan Agama (DITIB), menggarisbawahi bahwa meskipun ada peningkatan kejahatan anti-Muslim dalam beberapa tahun terakhir, namun kebanyakan pelaku tersebut tidak dihukum.
“Jika pelaku tidak diadili atau dimintai pertanggungjawaban, maka serangan anti-Muslim ini tidak akan mungkin untuk dihentikan,” katanya dalam konferensi pers di Cologne, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Ancaman bom yang dikirim ke DITIB pada Selasa (9/7), membuat para jama’ah harus dievakuasi dari masjid terbesar Jerman di Cologne, yang dikelola oleh komunitas Muslim tersebut.
Setelah menggeledah kompleks masjid dengan anjing pelacak bom, polisi tidak menemukan adanya bom dan daerah itu dianggap aman.
Pertumbuhan Islamofobia di Jerman meningkat dalam beberapa tahun terakhir, hal ini dipicu oleh propaganda partai-partai sayap kanan.
Lebih dari 100 masjid dan institusi keagamaan diserang pada 2018.
Polisi mencatat ada 813 kejahatan rasial terhadap Muslim tahun lalu, termasuk penghinaan, ancaman surat hingga serangan fisik. Kejahatan tersebut membuat setidaknya 54 Muslim mengalami luka-luka.
Jerman, sebuah negara yang berpenduduk lebih dari 81 juta orang, memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Perancis. Terdapat hampir 4,7 juta Muslim di negara itu, di mana 3 juta di antaranya berasal dari Turki. (rafa/arrahmah.com)