BERLIN (Arrahmah.com) – Komunitas Muslim Jerman pada Senin (18/3/2019) menyuarakan keprihatinan atas keselamatan mereka karena meningkatnya Islamofobia dan kekerasan anti-Muslim di Barat.
“Sejak serangan di dua Masjid di Selandia Baru, anggota masyarakat menelepon kami untuk mendapatkan informasi tentang situasi keamanan di Jerman,” kata Burhan Kesici, ketua Dewan Islam untuk Republik Federal Jerman, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
“Banyak Muslim yang khawatir tentang situasi terkini dan mereka takut kejadian di Selandia Baru akan terjadi di sini,” imbuhnya.
Sedikitnya 50 orang tewas di Selandia Baru pekan lalu ketika seorang ekstrimis anti-Muslim menembaki para jama’ah shalat Jum’at di Masjid Al Noor dan Linwood di kota Christchurch.
Kesici mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, insiden serangan verbal dan fisik yang menargetkan Muslim telah meningkat secara signifikan di Jerman, dan pembantaian yang mengejutkan di Christchurch menyebabkan meningkatnya ketakutan dan kecemasan di kalangan komunitas Muslim Jerman.
Dia meminta politisi untuk mengambil sikap dan tindakan yang jelas terhadap rasisme dan Islamofobia yang tumbuh di masyarakat.
Polisi Jerman mencatat ada 578 kejahatan rasial terhadap Muslim yang terjadi selama Januari hingga September tahun lalu. Dan insiden-insiden tersebut menyebabkan 40 Muslim mengalami luka-luka.
Jerman, sebuah negara dengan jumlah penduduk lebih dari 81 juta orang, memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. Terdapat sebanyak 4,7 juta Muslim di negara itu, di antaranya sebanyak 3 juta Muslim berasal dari Turki. (Rafa/arrahmah.com)