AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) – Umat muslim di Iowa, Amerika Serikat merasa frustasi dan marah karena FBI sering mengirim agen rahasia untuk memata-matai para jama’ah di masjid-masjid mereka.
“itu sangat mengejutkan, sangat sedih bahwa seseorang atau FBI atau Keamanan Dalam Negeri mengirim seseorang kesini untuk berpura-pura menjadi muslim dan berusaha untuk mengetahui apa yang terjadi dissini”, kata Dr. Hameg Baig, presiden Islamic Center di Des Moines, Iowa kepada CNN.
Kemarahan diantara jama’ah komunitas muslim di Iowa dimulai setelah Arvinder Singh (42), yang telah mengunjungi masjid mereka sekitar tujuh tahun lalu, terungkap menjadi agen FBI. Namun kemudian Singh dipenjarakan oleh otoritas Iowa dituduh “menjual atau mentransfer zat prekursor untuk tujuan yang melanggar hukum” pada Maret 2002.
Singh, saat ini di tahan di penjara Hardin County di Iowa, di mana dia telah menunggu deportasi, FBI datang kepadanya dengan mengatakan tawaran, “Kami akan membantu Anda mendapatkan kewarganegaraan Anda jika Anda membantu kami mendapatkan beberapa ‘teroris’ “.
Singh mengatakan ia didekati oleh petugas FBI yang mengatakan kepadanya, “‘Anda terlihat orang Timur Tengah, dan kami membutuhkan bantuan Anda untuk perang ‘melawan teror’ “.
Tidak memiliki informasi tentang Islam, pria kelahiran India itu terkejut didekati oleh agen FBI.
“Saya terkejut. Aku berkata, ‘Saya? Saya tidak tahu tentang hal ini “Dan mereka berkata ‘Kami akan melatih Anda. Anda akan terbiasa untuk itu. Kami akan membuat Anda pergi dan melakukan beberapa pekerjaan untuk kami’ “.
Kemudian, ia mengambil identitas Muslim, sebagai Rafik Alvi, dan pergi ke masjid berpura-pura menjadi tertarik dalam mengkonversi.
Singh juga mengatakan kadang-kadang FBI memberinya gambar orang yang “menarik” dan ia disuruh mengkonfirmasi bahwa mereka berada di masjid. Pada beberapa kesempatan, Singh mengatakan ia merekam percakapan dengan para jama’ah.
“Mereka ingin saya untuk pergi menyelidiki beberapa orang di daerah itu,” kata Singh ketika sedang diwawancari oleh CNN di dalam penjara.
Perintah FBI diantaranya, “Lihat apa yang mereka lakukan, siapa yang mereka akan temui. Siapa anggota keluarga mereka, siapa yang hadir diantara mereka, apa yang mereka bicarakan”.
Muslim di Iowa yang merupakan minoritas di negara itu marah akan tindakan FBI mengirim agen rahasia untuk memata-matai dan menipu komunitas kecil muslim disana, dan mereka juga kebingungan akan tindakan FBI, jika tindakan FBI itu dipicu oleh tragedi 9/11, maka untuk apa memata-matai komunitas yang begitu kecil. Muslim di Iowa merasa itu aneh dan tidak berpikir bahwa tragedi 9/11 yang menjadi dasar untuk memata-matai komunitas muslim disana.
Taktik FBI mengirimkan agen rahasia atau informan ke masjid-masjid telah memperburuk hubungan dengan masyarakat Muslim AS selama beberapa tahun terakhir.
(siraaj/arrahmah.com)