LONDON (Arrahmah.com) – Kaum Muslimin Inggris tidak main-main dengan syariat Islam. Mereka betul-betul menginginkan syariat Islam tegak di pusat negeri kafir tersebut. Ahad kemarin, 20 Juni 2010, seluruh komponen Muslim Inggris yang tergabung dalam Muslims Against Crusades (MAC) berdemo di London dan menyerukan agar syariat Islam diterapkan di negeri tersebut. Sunatullah terjadi, kelompok nasionalis sayap kanan Inggris mencounter demo tersebut dan berujung ricuh.
Muslims Against Crusades (MAC) Wadah Pejuang Tauhid UK
Demonstrasi besar-besaran untuk menuntut penerapan syariat Islam di London, UK, diprakarsai oleh Muslims Against Crusades (MAC), yang pada hari selasa lalu (15/6) juga berdemo menentang kepulangan pasukan kafir Inggris dari Afghanistan. Rencana demo besar-besaran oleh MAC ini sudah diumumkan beberapa hari lalu melalui poster-poster dan famplet yang mereka sebarkan. Mereka memanggil semua Muslim untuk bersatu di bawah bendera Tauhid : La ilaha ilallah. Maka, siapapun yang peduli dengan penerapan syariat Islam di UK, datanglah untuk berdemo pada hari Ahad, 20 Juni, mulai pukul 1.30 pm s/d 4 pm. Demo dimulai dari Richmond Terrace Junction hingga depan Downing Street, yang dikenal sebagai kantor Perdana Menteri Inggris. Begitu info dari famplet mereka.
Muslims Against Crusades (MAC), memang sebuah nama baru sebagai alat perjuangan Muslim di Inggris. Namun kalau melihat aksi dan wajah-wajah mereka, maka sudah tidak asing lagi, yakni mereka-mereka pejuang tauhid di Inggris, yang kerap kali organisasi mereka dilarang oleh pemerintahan kafir Inggris. Rupanya nama bagi mereka bukanlah masalah besar, sesering apapun mereka dilarang, maka sesering itu pula mereka menemukan dan membuat nama yang baru. Bagi mereka yang terpenting adalah wadah tersebut haruslah mampu menjadi wadah untuk memperjuangkan kalimat tauhid, Laa ilaha ilallah!
Bentrok Tak Terhindarkan
Muslim yang berkumpul di jalan-jalan kota London, membawa bendera syahadah, meninggikan kalimat La ilaha illallah, meneriakkan takbir, tentu menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan bagi orang-orang kafir, penghuni mayoritas negeri Inggris tersebut. Ini adalah sunatullah. Itulah yang terjadi Ahad (20/6) kemarin.
Abu Asadullah, pimpinan MAC, memberikan komentarnya pada acara demo besar-besaran tersebut :
“Kami menemukan banyak orang-orang yang memanggil untuk hak asasi manusia dan satu hukum. Mereka datang dan mereka mengatakan bahwa mereka ingin kesetaraan. Tapi apa kesetaraan yang Anda dapatkan ketika ada satu orang legislatif atas yang lain? Apakah dia tidak lebih unggul dari Anda? Anda menyembah kepadanya dengan mengirimkan ke dan mematuhi hukum-Nya … Kita akan mendapatkan penindasan seperti ini sampai kita semua tunduk pada satu hukum, dan bahwa satu hukum itu adalah hanya hukum Allah. ”
Sementara itu, dari pihak yang kontra syariat Islam, diwakili oleh Maryam Namazie, juru bicara ‘Satu Hukum Untuk Semua’ menentang kampanye pengenalan hukum atau syariat Islam yang dilakukan oleh MAC tersebut. Bersama-sama dengan kelompok muslim moderat dan liberal, serta non-muslim mereka berusaha menentang kampanya penerapan syariat Islam di London. Maryam Namazie mengatakan :
“Pemerintah Inggris, membuat kesalahan besar memberikan mereka akses untuk membawa hukum Syariah di sini,” kata Namazie “Ini berpikir itu dapat mengurangi terorisme dengan melakukan itu.. Ia tidak memahami bahwa ini adalah sayap politik gerakan teroris dan mereka di sini untuk menekan hak-hak rakyat Dan kami tidak akan mengizinkannya.. ”
Tidak ketinggalan, kelompok rasis dan penggemar kekacauan di Inggris, EDL atau Kelompok Pertahanan Inggris, ikut menghadiri dan bermaksud mengacaukan demo tersebut. Sayangnya, EDL tidak diterima baik di kelompok para Pejuang Tauhid, maupun di kelompok Islam liberal dan moderat di Inggris ini, meskipun diantara mereka mengatakan bahwa kehadiran mereka dengan pesan khusus, yakni anti Islam dan syariat Islam.
“Kami anggota EDL, kami tidak rasis – hitam, putih, coklat bersatu melawan para pengkhotbah Islam,” kata Hayley Moore. “Kami ingin satu hukum untuk semua di Inggris, jadi kami memutuskan untuk datang dan bergabung ini untuk memprotes mereka.”
“Teman-teman kami ditangkap, dan mereka tidak berbuat apa-apa. Mereka ditahan, dan mereka harus menangkap mereka karena mereka menghasut kebencian agama dan ras, “kata Moore, mengacu pada EDL pemrotes tergabung dalam van oleh polisi yang mengatakan mereka tidak memiliki izin untuk menunjukkan.
Tak lama berselang, muncul sekelompok demonstran lainnya dengan membawa spanduk bertuliskan “Bersatu Melawan Fasisme”. Tampaknya, kehadiran kelompok ini untuk menentang kehadiran EDL, karena mereka langsung bergabung dengan demonstran Muslim dan meneriakkan takbir, Allahu Akbar!
Demonstrasi besar-besaran mengenalkan dan menuntut pemberlakuan syariat Islam di London, UK ini tak ayal lagi menjadi ajang dakwah, amar maruf nahi munkar yang sangat luar biasa. Para Pejuang Tauhid di UK ini dapat memperkenalkan syariat Islam, tidak hanya terbatas di UK, melainkan ke seluruh dunia. Karena memang Islam adalah Rahmatan Lil Alamien, Rahmat Bagi Alam Semesta, meskipun orang-orang kafir dan musyrik tidak menyukainya!
Wallahu’alam bis showab!
Source : almuhajirun.net