INGGRIS (Arrahmah.com) – Sebuah kampanye Inggris mendapatkan dukungan untuk memasukkan sejarah Islam dalam kurikulum sekolah untuk mengajari siswa non-Muslim mengenai kontribusi Muslim dalam ilmu pengetahuan, seperti dilansir OnIslam pada Sabtu (13/4/2013).
“Ini bukan hanya tentang mendidik umat Islam,” Mohammed Amin, dari kelompok kampanye Kurikulum Kohesi, mengatakan kepada Huffington Post UK.
“Ini adalah tentang para pelajar muda yang belum mendengar apapun tentang Islam di sekolah dan membuat mereka berpikir bahwa Muslim tidak memberikan kontribusi apa-apa untuk dunia.”
Didukung oleh payung Dewan Muslim Inggris (MCB), kampanye digelar untuk menanggapi daftar spesifikasi kurikulum sejarah baru yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan pada bulan Februari.
Meskipun kampanye ini menemui sedikit hambatan, kampanye ini mendesak para guru dan anggota masyarakat untuk mengajukan banding kepada pemerintah untuk mengubah kurikulum sebelum konsultasi akhir minggu depan.
Kampanye ini diperjuangkan oleh Matthew Wilkinson, yang telah masuk Islam, dan didukung oleh anggota parlemen Sadiq Khan dan Rabbi Baroness Julia Neuberger.
Kelompok kampanye ini mengatakan kurikulum yang lebih luas akan melibatkan siswa Muslim, 10% dari populasi sekolah, yang mungkin merasa tersisih dari identitas sejarah Inggris.
Inggris adalah rumah bagi minoritas Muslim yang cukup besar hampir 2,7 juta.
Ada 400.000 siswa Muslim di sekolah-sekolah Inggris, menurut MCB.
Sekitar 7.000 sekolah negeri di Inggris adalah sekolah agama yang mendidik 1,7 juta murid.
Dari 590 sekolah menengah berbasis agama, lima diantaranya adalah sekolah Yahudi, dua sekolah Muslim dan satu Sikh – sisanya adalah Gereja Inggris, Katolik Roma dan kepercayaan Kristen lainnya.
Dengan kurikulum sejarah Islam, para siswa non-Muslim akan mengetahui bahwa umat Islam telah memberikan kontribusi dalam sejarah peradaban manusia dan semoga mereka akan menghilangkan sikap anti-Muslim mereka. (banan/arrahmah.com)