BRADFORD (Arrahmah.com) – Seorang pria Muslim Inggris dari kota Bradford telah menunjukkan contoh yang luar biasa tentang bagaimana cara melawan rasisme. Hubungan Muslim tersebut bersama sang pencela setelah serangan rasis lisan terhadap dirinya kini menjadi persahabatan yang terus berkembang positif, sebagaimana dilansir kembali World Bulletin pada Jum’at (9/1/2015).
Pada 14 Mei 2014, Aminur Chowdhury secara rasial dihina oleh Ben Gallon, yang tunawisma pada saat itu.
Alih-alih menanggapi serangan itu dengan lebih agresif, Chowdhury mengundang Gallon untuk mengobrol.
Setelah berbicara dengan Gallon selama 15 menit, Chowdhury kembali keesokan harinya untuk memberitahu bahwa ia telah menawarkan pekerjaan kepada Gallon sebagai operator ponsel. Ia juga membantu dia untuk menemukan sebuah apartemen sewaan.
“Ini adalah cara yang bagus untuk mengajarkan orang Asia di Bradford bagaimana menanggapi rasisme. Semakin banyak cinta yang Anda menunjukkan, semakin senang mereka kepada Anda,” ujar Chowdhury.
“Aku tahu ketika aku berhenti untuk berbicara dengan Ben, [kutemui] bahwa ia adalah orang yang penuh gairah. Ben adalah orang yang menyenangkan. Dia bukan orang jahat,” tambah Chowdhury kepada Telegraph & Argus.
Mengekspresikan penyesalan atas tindakannya, Gallon berkata, “Saya sudah kapok. Apa yang saya katakan adalah benar-benar melenceng dari karakter saya, saya tidak rasis. Tidak ada pembenaran bagi saya menggunakan kata-kata [rasis].”
Bradford adalah rumah bagi sebuah komunitas besar Muslim dari anak benua India sejak lama dan menjadi tempat ketegangan antara penduduk ras Asia dan Inggris nasionalis sayap kanan. (adibahasan/arrahmah.com)