INDIA (Arrahmah.com) – Umat Islam di Muzaffarnagar, India tengah mengalami serangan dari masyarakat Hindu setempat. Dalam laporan terbaru, ditemukan fakta kerusuhan di Muzaffarnagar menyebabkan sebanyak 47 orang meninggal dunia.
Ada dugaan partai-partai oposisi Hindu yang berkuasa terlibat dalam upaya pembersihan etnis Muslim dari beberapa desa mayoritaas Hindu, namun para politisi membantahnya.
“Orang-orang Muslim diserang bukan karena dengan niat menyebabkan kematian… tetapi dengan tujuan mengeluarkan mereka dari desa-desa mayoritas Hindu,” kata sebuah tim dari Centre for Policy Analysus (CPA) dalam sebuah laporan yang dikutp World Bulletin pada Kamis (19/9/2013) dan lansir OnIslam.
Laporan itu menekankan bahwa ada rencana untuk mengakhiri koeksistensi berabad-abad dan membersihkan desa-desa tertentu dari masyarakat Muslim.
Selain 47 orang meninggal dunia dalam kerusuhan di bagian barat provinsi Uttar Pradesh tersebut, sekitr 40.000 orang dipaksa melarikan diri dari desa mereka, menurut pemerintah setempat.
Menurut laporan yang beredar, kekerasan dimulai di desa Kawal, ketika seorang pria Muslim dibunuh oleh kakak dan sepupu seorang gadis Hindu setelah pria Muslim itu dituduh melecehkan gadis Hindu itu.
Kedua pembunuh itu, anggota komunitas Hindu Jat, dilaporkan digantung oleh keluarga korban pembunuhan dan orang-orang lainnya di masyarakat lokal, namun cerita ini belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.
Sementara menurut tim CPA, insiden lokal ini bisa jadi terkait dengan politik.
Tim pencari fakta tersebut juga memeperingatkan bahwa kerusuhan terbaru ini akibat langsung dari sejarah keterasingan antara warga Hindu dan Muslim, yang sebagian besarnya dipicu oleh propaganda media-media lokal Hindu.
CPA mengatakan adanya kesengajaan atas meningkatnya ketegangan dan laporan intelijen. Tim tersebut juga menyalahkan pemerintah Uttar Pradesh karena gagal menghentikan dan menangkap mereka yang menyebarkan provokasi yang mendorong kebencian.
Laporan menambahkan bahwa bias media disertai oleh upaya partai Samajwadi dan oposisi Partai Bhartiya Janata (BJP), partai Hindu yang berkuasa di wilayah tersebut, untuk mengobarkan ketegangan antara umat Hindu dan Muslim. (siraaj/arrahmah.com)