TASHKENT (Arrahmah.com) – Kaum Muslim saat ini sedang menghadapi masa depan yang kelam atas represi dan penyiksaan di Uzbekistan yang disebabkan oleh kampanye anti Islam tanpa henti pemerintah Uzbekistan yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
Setidaknya sejumlah 39 orang disiksa hingga tewas tahun lalu di penjara, menurut Kelompok Pembela Hak Asasi Manusia Independen (IHRDG) di Uzbekistan. Angka ini disinyalir naik dari tahun sebelumnya, yakni berjumlah 20.
IHRDG menyatakan bahwa penyiksaan semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir. IHRDG melansir jumlah mereka yang disiksa hingga tewas kemungkinan jauh lebih tinggi bersamaan dengan munculnya kecurigaan bahwa penguasa menutup-nutupi penyiksaan terhadap para narapidana dengan mengirimkan kembali korban kepada keluarga dalam bentuk jasad di peti mati tertutup. Sanak keluarga korban biasanya takut untuk melaporkan insiden tersebut.
Para tahanan juga saat ini seolah-olah harus menghadapi ancaman dikubur hidup-hidup seiring dengna perintah ekstra-yudisial sepihak yang disahkan untuk memperpanjang hukuman penjara mereka tanpa batas.
Rezim diktator, yang dipimpin oleh Presiden Islam Karimov sejak kemerdekaan negara Asia Tengah ini dari Uni Soviet, selalu memanfaatkan kekuasaannya untuk melakukan penganiayaan terhadap kelompok-kelompok yang dianggap sebagai ancaman terhadap kekuasaannya.
Alisher Ilkhamov yang fokus dalam membahas isu-isu Uzbekistan untuk Open Society Foundation di London mengatakan, “Penyiksaan tahanan adalah suatu hal yang konstan dan saya tidak melihat ada harapan untuk penanganan hal ini di tahun mendatang. Umat Islam akan terus ditekan dalam waktu yang lama.”
Perilaku rezim Karimov telah lama dicatat oleh dunia internasional sebagai salah satu dari catatan terburuk pelanggaran hak asasi manusia di dunia.
Dalam salah satu laporan, ditemukan kasus tawanan yang direbus sampai meninggal di penjara Zhaslyk, yang digambarkan sebagai sebuah gulag pasca-Soviet dan salah satu penjara terburuk di dunia oleh beberapa aktivis.
Lebih dari 90 persen dari 28 juta penduduk Uzbekistan diperkirakan menjadi Muslim. Negara mengontrol perkembangan secara ketat melalui pemantauan terhadap kelompok-kelompok Islam dan tempat-tempat ibadah. (althaf/arrahmah.com)