ARAKAN (Arrahmah.com) – Banyak umat Muslim di Burma (Myanmar) tidak akan menggelar perayaan Idul Adha tahun ini yang jatuh pada hari Jum’at besok, demi menghormati saudara mereka yang sedang menderita di negara bagian Arakan, menurut Asosiasi Muslim Burma (BMA) yang berbasis di Rangoon, dilansir Irrawady.
“Saudara dan saudari kami dibantai dan desa-desa mereka dibakar di negara bagian Arakan. Karena alasan ini kami tidak akan merayakan hari ‘Id,” kata Myo Latt, seorang tokoh senior BMA, kepada Irrawady pada Rabu (24/10/2012).
Myo Latt mengatakan bahwa biasanya semua anggota BMA berkumpul untuk makan malam besar di Rangoon dalam perayaan hari ‘Idul Adha, dan ini adalah pertama kalinya mereka memutuskan untuk tidak menggelar perayaan tersebut.
Dia menambahkan bahwa kaum Muslimin di negara-negara bagian lainnya juga akan melakukan hal yang sama.
Menurut pernyataan pers BMA pada hari Selasa (23/10), pemerintah Burma tidak menjamin keamanan perayaan hari raya umat Islam ini dan ini adalah salah satu alasan lain mengapa mereka memutuskan tidak merayakan ‘Id.
Namun, menurut Hla Thein, yang juga seorang tokoh Muslim di Rangoon, mengatakan bahwa pemerintah Burma telah mengubah keputusannya dan telah memerintahkan bahwa mereka akan menjamin keamanan bagi Muslim di Rangoon pada hari Jum’at.
Banyak masjid telah dibakar di negara bagian Arakan oleh warga Buddhis Rakhine dalam kerusuhan selama beberapa bulan terakhir. Dan, kekerasan terhadap Muslim di Arakan kini berlanjut dan terus berlanjut lagi, ratusan rumah dibakar dan banyak Muslim dibantai dalam serangan terbaru dari warga Buddhis.
Muslim di daerah-daerah pedalaman merasakan ketakutan untuk merayakan hari raya ‘Idul Adha di lingkungan mereka.
“Lima organisasi Muslim (di Burma) telah berkumpul untuk menulis sebuah surat terbuka kepada presiden untuk meminta perlindungan penuh bagi saudara-saudara kami di negara bagian Arakan,” kata Myo Latt. “Tetapi kami belum menerima balasan.”
Pengumuman BMA ini menyusul kebingungan atas kiriman pesan berbeda dari otoritas-otoritas lokal di Rangoon antara mereka akan mengizinkan perayaan ‘Idul Adha dan sebuah perintah dari Kepala Menteri Rangoon Myint Swe yang memerintahkan umat Islam untuk membatalkan perayaan ‘Idul Adha dan segala kegiatan yang berhubungan dengan hari ‘Id.
“Dia (Myint Swe) memberitahu kami untuk tidak menggelar perayaan ‘Idul Adha karena kurangnya keamanan,” kata Hla Thein. (siraaj/arrahmah.com)