NEW DELHI (Arrahmah.com) – Komunitas Hindu keberatan dengan pembangunan masjid di sebuah desa di perbatasan Bargania, distrik Sitamarhi, Bihar, kata penduduk Muslim di desa itu.
Mahmood, seorang warga desa, mengatakan para tetua dari komunitas Hindu mengadakan pertemuan di dekat kuil desa pada Ahad pagi di mana beberapa Muslim juga diundang dan mereka diminta untuk menghentikan pembangunan tempat ibadah.
“Mereka bertanya kepada kami bahwa karena tidak ada masjid di sini sebelumnya, maka untuk alasan apa anda membangunnya?” ungkap Mahmood seperti dikatakan pada Clarion India (30/11/2020)
Di desa mayoritas Hindu ini setidaknya terdapat hampir dua lusin keluarga Muslim.
Beberapa dekade yang lalu, hanya ada empat keluarga Muslim disana tetapi seiring dengan berkembangnya desa, populasi minoritas mereka bertambah dan saat ini desa tersebut memiliki 25 rumah tangga Muslim.
Sebelumnya warga muslim harus pergi ke desa Barahi yang berjarak 3 km apabila akan melakukan shalat berjamaah. Karena jarak tersebut, warga muslim memutuskan untuk memiliki masjid sendiri dan mereka membeli tanah untuk masjid tiga tahun lalu dari seorang Hindu.
Mahmood mengatakan bahwa mereka telah membawa material konstruksi dan beberapa hari yang lalu bahkan melakukan penggalian untuk pondasi. “Tapi pada hari Ahad, mereka (penduduk desa Hindu) menyuruh kami menghentikan pekerjaan.”
Clarion India mendekati mukhiya (kepala desa) untuk meminta tanggapan. Dia mengatakan dia berada di Patna dan dia akan kembali ke desa besok (Selasa) dan melihat sendiri situasi di sana dan baru kemudian akan berbicara tentang masalah tersebut. “Baik itu candi atau masjid, pembangunan tempat peribadatan harus dilakukan,” katanya.
Salah satu anggota lingkungan desa mengatakan kepada Millat Times bahwa umat Islam seharusnya memulai pembangunan masjid setelah berkonsultasi dengan semua orang di desa tersebut. “Muslim adalah minoritas dan Hindu mayoritas,” katanya. “Kami tidak menentang masjid tetapi keputusan seperti itu harus diambil setelah berkonsultasi.”
“Untuk saat ini, kami telah menghentikan pekerjaan pembangunan masjid,” kata Mahmood, “Kami akan membahas dulu jalan ke depan di antara kami sendiri dan kemudian kami akan mendekati administrasi pemerintah.” (Hanoum/Arrahmah.com)