KAIRO ( Arrahmah.com ) – Sebuah permainan komputer yang menampilkan seorang pahlawan Amerika dalam “Wipe Out Muslim Race” (Habisi Ras Muslim) menghebohkan Muslim Inggris.
“Permainan yang menganjurkan anak dan pemuda untuk membunuh orang Muslim ini sangat tidak dapat diterima, tak bercita rasa dan sangat menghina,” Mohammed Shafiq, Kepala Eksekutif Yayasan Ramadhan, mengatakan dalam situs web kelompoknya.
Permainan “Pembantaian Masal Muslim” menampilkan pemain yang menguasai seorang Pahlawan Amerika bersenjatakan senapan mesin dan peluncur roket, terjun dengan parasut di kawasan Timur Tengah. “Amerika menyatakan perang atas agama Islam!” Kendalikan pahlawan Amerika dan hancurkan perlombaan Muslim dengan senjata senjata dunia yang paling merusak!”, dikutip dari situs web permainan tersebut.
Melewati beberapa tingkatan, terlebih dulu membunuh orang Muslim yang muncul di layar lalu menghabisi pemimpin Al-Qaeda, Usamah bin Laden, nabi Muhammad dan akhirnya Allah.
“Jika terdapat permainan yang menampilkan orang Muslim yang membunuh orang Israel atau Amerika, maka akan ada kegemparan ” kata Shafiq.
Pertama kali dirilis pada Januari, permainan ini sudah populer setelah dihubungkan dengan beberapa blog yang terkenal
Pencipta game tersebut, programer kelahiran Amerika, Eric Vaughn alias Sigvatr, menggambarkannya sebagai “kesenangan dan candaan”.
PENGAGUNG KEKERASAN
Organisasi pemuda Muslim Britania mengatakan permainan ini sarat akan hasutan, kekerasan dan kebencian ras.
“Ada peningkatan kekerasan di negara ini dan negara lain datang dari permainan video,” kata Shafiq.
“Jika seorang anak menghabiskan waktu enam jam sehari dengan permainan keras, maka besar kemungkinan mereka melakukan kekerasan diluar”.
Ramadhan Foudation berharap industri internet bertindak melawan permainan seperti itu.
“Kami sudah menulis kepada Pemerintah Inggris untuk melakukan penyelidikan permainan ini dan menutup web sitenya” kata Shafiq.
“Kami mendesak para penyedia ISP untuk menyingkirkan web site ini sebagaimana mereka menghasut kekerasan kepada orang Muslim dan mencoba membenarkan pembunuhan orang Muslim yang tidak berdosa,” tambahnya.
“Permainan ini mengagungkan pembunuhan orang Muslim di Timur Tengah… ini bukan satir melainkan percobaan sengaja untuk menghasut orang Muslim.” (Hanin Mazaya/Suaramedia)