ATHENA (Arrahmah.com) – Ratusan Muslim yang tinggal di Athena melakukan protes di luar balai kota pada hari Kamis (18/11/2010) terhadap aksi polisi Yunani yang telah merobek sebuah teks Al-Quran setelah menangkap seorang pedagang kaki lima asal Mesir, kata para pejabat, diungkap Dawn pada Jumat (19/11).
Setidaknya terdapat 300 Muslim dari berbagai negara berkumpul di alun-alun di luar balai kota sebelum pemerintah menghalau rumor dan membebaskan sang pedagang, kata polisi.
Protes ini terjadi setelah penyerang tak dikenal berusaha untuk mengunci dan membakar 40 migran Bangladesh di dalam masjid pada Selasa malam, seorang pemimpin Muslim mengatakan.
“Iklim ini telah sangat menjadi beban,” kata Naim El Gadour, ketua Persatuan Muslim Yunani, dikutip AFP.
Dalam insiden lain pada hari yang sama, pertemuan Muslim di alun-alun di Athena untuk merayakan Idul Adha, dilecehkan oleh penduduk lokal yang melemparkan telur pada mereka dan menyalakan musik dengan keras dari balik jendela sebuah rumah.
Anggota kelompok sayap kanan juga mengancam secara fisik untuk mengusir Muslim dari alun-alun tetapi ditahan oleh polisi anti huru hara.
Kemarahan terhadap para migran dan serangan rasis semacam ini telah meningkat di jalan-jalan Athena dalam beberapa bulan terakhir bersamaan dengan resesi ekonomi yang menimpa negara itu dan menyebabkan ribuan buruh terkena PHK.
Perasaan anti-migran termanifestasi dalam pemilihan lokal bulan ini dimana kelompok ekstrim kanan, Chryssi Avgi (Golden Dawn), terpilih sebagai anggota dewan kota.
Saat ini terdapat sekitar 100.000 Muslim dari negara-negara Arab, Afrika dan anak benua India tinggal dan bekerja di Athena, dan ada dalam posisi yang subordinat dengan upah minim dan mengalami eksploitasi, akomodasi yang buruk, serta sering menjadi objek penyimpangan hukum.
Meskipun telah memberikan janji, namun pemerintah Yunani tak kunjung merealisasikan tempat ibadah resmi bagi Muslim, bahkan memaksa Muslim untuk menyewa sebuah flat atau gudang tak sudah tidak terpakai untuk dijadikan masjid.
Negara Ortodoks yang memendam luka lama karena ada di dalam pemerintahan Kekhilafahan Turki Utsmani selama hampir empat abad, saat ini terus melakukan ketidakadilan pada kaum Muslim yang hidup di sana dengan hanya membatasi akses khusus Muslim di timur laut yang berbatas dengan Turki dimana minoritas Muslim asal Turki tinggal.
Semua jejak Islam di Athena telah dimusnahkan pada abad ke-19 awal ketika agama Kristen kembali menjadi agama yang resmi di Yunani dan perselisihan birokrasi dan kelompok oposisi dari para pemimpin gereja lokal dan walikota berhasil menghentikan rencana pembangunan sebuah masjid dan pemakaman. (althaf/arrahmah.com)