DALLAS (Arrahmah.com) – Setelah Uni Emirat Arab memutuskan mencantuman beberapa kelompok advokasi Muslim Amerika dalam daftar kelompok “teroris”, komunitas Muslim di Amerika menuntut penjelasan UAE.
“Kami meminta Uni Emirat Arab untuk menghapus Council on American-Islamic Relations (CAIR) dan Muslim American Society (MAS) dari daftar kelompok teroris mereka yang telah ditentukan,” kata Azhar Azeez, presiden Islamic Society North America (ISNA), kepada OnIslam.net.
“Organsasi-organisasi mainstream Muslim Amerika ini berbasis di Amerika Serikat, yang kaya pelayanan dan dedikasi untuk melindungi, mempromosikan dan mendukung komunitas Muslim dan membela hak-hak sipil Muslim di Amerika Utara”.
“Mereka dicap dengan tidak akurat dan dikaitkan dengan kelompok teroris,” tambahnya.
MAS juga merilis pernyataan yang menunjukkan keterkejutan atas keputusan UAE itu.
“Muslim Amerika Society adalah sebuah organisasi pelayanan komunitas keagamaan yang melayani orang-orang di Amerika Serikat. Kami tidak berurusan dengan Uni Emirat Arab dan karenanya bingung dengan berita ini.
“
Nihad Awad, direktur eksekutif dan pendiri CAIR, baru-baru ini muncul di CNN mengungkapkan keterkejutannya atas tindakan aneh UAE.
“Ini cukup menakutkan bagi kita bahwa negara seperti UAE bisa menetapkan (sebagai kelompok teror) sebuah organisasi advokasi dan hak-hak sipil Amerika seperti CAIR … dan itulah sebabnya kami mencari klarifikasi (tentang mengapa kami termasuk dalam daftar ini), “kata Awad.
UAE memasukkan 85 organisasi Islam dalam daftar “teroris” yang di antaranya adalah kelompok-kelompok jihad internasional seperti Al-Qaeda, Asy-Syabaab Somalia, Anshar Syariah Yaman, Anshar Ad-Din Mali yang memang telah lama dicap sebagai “teroris” oleh negara-negara barat. Namun anehnya, organisasi-organisasi Islam yang hanya fokus pada kegiatan dakwah dan kemanusiaan juga masuk daftar tersebut. (siraaj/arrahmah.com)