AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) – Berusaha untuk melindungi anak-anak dan saudara-saudara mereka dari ajaran-ajaran yang bertentangan dengan keyakinan Islam, keluarga Muslim Amerika Serikat (AS) beralih ke home schooling untuk menanamkan nilai-nilai Islam dan keluarga pada anak-anak mereka.
“Berdiskusi dengan pemimpin home-schooling seluruh bangsa menunjukkan bahwa jumlah Umat Islam di home-schooling berkembang relatif cepat, dibandingkan dengan kelompok lain,” kata Britain D. Ray dari Insitut Penelitian Pendidikan Rumah kepada Washington Times, pada hari Rabu (22/2/2012).
Estimasi menunjukkan bahwa keluarga Muslim mengembalikan anak-anak mereka ke home-schooling daripada mengirim mereka ke sekolah umum untuk melindungi mereka dari hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Menurut data pada tahun 2007 oleh Departemen Pendidikan, diperkirakan ada 1,5 juta siswa home schooling di Amerika Serikat.
Menurut Insitut Penelitian Pendidikan Rumah, siswa yang belajar di home-schooling cenderung lebih unggul secara akademis, melakukan 15 sampai 30 poin persentil lebih tinggi pada standar tes daripada siswa di sekolah umum.
Siswa home-schooling dapat melakukan hal seperti siswa sekolah umum, ” Kami dapat melakukan hal-hal yang sama,” kata Cilia Ndiaya, seorang Muslimah dari Maryland yang anaknya disekolahkan di rumah (home schooling).
Dahulu, Cilia dialihkan ke home schooling pada tahun 1987 karena pelecehan dan penyerangan oleh teman sekolah umumnya karena ia seorang Muslim.
“Kami dipanggil Nazi,” katanya.
Membantu sesama muslim lainnya untuk mendidik anak-anak mereka, Cilia menciptakan kurikulum home-schooling untuk mengajarkan ajaran Islam.
Yazback, seoran master dalam psikologi pendidikan, mengatakan bahwa keluarga Muslim menginginkan pendidikan terstrukur berbasis moral untuk anak-anak mereka. (siraaj/arrahmah.com)