IDLIB (Arrahmah.com) – Pemimpin kelompok jihad asal Chechnya yang turun dalam perang Suriah, Muslim Abu Walid al Shishani, bersumpah untuk memerangi kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir Syam (HTS) sampai mati, ungkap Southfront yang merilis rekaman audio terbaru Al Shishani yang dibagikan pada para pendukungnya pada Sabtu (23/10/2021).
Al Shishani, yang bernama asli Murad Iraklievich Margoshvili, adalah warga negara Georgia. Dia dilaporkan berperang melawan pasukan pemerintah Rusia dalam Perang Chechnya Pertama dan Kedua.
Dia tiba di Suriah untuk melawan pasukan rezim Bashar Asad sekitar sepuluh tahun yang lalu.
Pada bulan Juni 2020, HTS meminta al Shishani untuk bergabung dengan barisannya atau meninggalkan Idlib bersama dengan militannya. Permintaan bergabung itu kemudian ditolaknya.
Al Shishani kemudian memutuskan untuk membubarkan kelompoknya, Junud al Sham, dan meninggalkan Idlib bersama para militannya. Namun ini tidak terjadi, kemungkinan besar karena dia tidak dapat menemukan tempat berlindung yang aman di luar wilayah tersebut.
Sebagai tanggapan, HTS meluncurkan operasi pencarian terbatas di kubu al Shishani, Lattakia utara, tetapi tidak dapat menemukannya.
Dalam rekaman barunya, al Shishani mengungkapkan bahwa HTS telah salah menuduhnya melindungi anggota militan Islamic State (ISIS). Dia menyebut klaim HTS itu sebagai “kebohongan”.
“Kami pasti akan membela diri, tidak ada cara lain. Insya Allah, kami akan mati dengan terhormat, tidak direndahkan di salah satu penjara [HTS] mereka,” kata pemimpin itu.
Al Shishani kemudian menyerukan para pejuang HTS untuk tidak mempercayai “kebohongan” pemimpin mereka. Dia juga meminta komandan kelompok untuk mendengarkan orang-orang di Idlib.
Tidak akan mudah bagi HTS untuk menetralisir al Shishani dan kelompoknya.
Pemimpin ini telah menerima banyak dukungan dari sejumlah kelompok di seluruh Idlib. Diperkirakan HTS akan menghadapi serangan balasan yang sangat serius jika memutuskan untuk menggunakan kekuatan terhadap al Shishani. (hanoum/arrahmah.com)