BERLIN (Arrahmah.com) – Muslim keturunan Afrika menghadapi diskriminasi yang terus meningkat tajam di Jerman, ujar laporan kelompok pemantau PBB pada Senin (27/2/2017).
Ricardo Sunga, kepala kelompok pemantau PBB tentang masyarakat keturunan Afrika, mengumumkan hasil kunjungan pencarian fakta ke Jerman pada konferensi pers di Berlin, lansir Anadolu.
“Muslim keturunan Afrika sedang menghadapi masa sulit dalam menikmati hak-hak mereka karena meningkatnya Islamofobia dan Afrofobia,” ujarnya.
Meskipun memuji promosi Jerman terkait hak asasi manusia dan keragaman, Sunga menyatakan keprihatinan atas masalah yang terus meluas yang dihadapi oleh orang Afrika dan Muslim Afrika sering menjadi korban dari diskriminasi baik di tempat
kerja atau sekolah.
“Wanita Muslim keturunan Afrika menghadapi diskriminasi lanjut ketika pergi ke pasar tenaga kerja,” ujarnya mengacu kepada diskriminasi terhadap penampilan atau pakaian Muslim yang mereka gunakan.
“Banyak mahasiswa Muslim keturunan Afrika menggambarkan pengalaman mereka di sekolah sebagai peristiwa traumatis karena mereka tidak hanya mengalami rasisme anti-Hitam tapi juga rasisme anti-Muslim,” tambahnya.
Kelompok ini mengunjungi Jerman bulan ini untuk memantau situasi hak asasi manusia dari masyarakat keturunan Afrika di Jerman yang populasinya diperkirakan berjumlah 800.000 orang.
Sunga meminta pihak berwenang Jerman untuk mengambil tindakan kuat untuk memerangi segala bentuk diskriminasi rasial, xenofobia, Afrofobia dan intoleransi. (haninmazaya/arrahmah.com)