Chechnya – Sebuah sumber di Komando Chechnya melaporkan, selama bulan Maret kemaren Presiden CRI, Amir Mujahidin Kaukasus, Dokka Umarov mengadakan serangkain perjalanan dalam rangka pertemuan dan diskusi dengan para komandan sektor, front dan jajaran Angkatan Bersenjata CRI dan Front Kaukasus.
Sumber tersebut juga melaporkan bahwa selama musim dingin kemaren Dokka Umarov telah mengunjungi Kabardino – Balkariya. Namun rincian kunjungan ini tidak diberikan.
Selama pertemuan dan diskusi, Amir Dokka menggaris bawahi tingginya tingkat moral Mujahidin, persiapan yang matang untuk serangan militer Musim Semi-Musim Panas dan selesainya masalah keinginan para pemuda yang ingin bergabung, yang mana mereka telah lama meminta pada Mujahidin agar bisa bergabung dalam barisannya.
Dokka Umarov mengatakan bahwa secara pribadi beliau telah bertemu dengan perwakilan kelompok pemuda tersebut, sedikitnya di 6 tempat di CRI. Menurut beliau, kabar tentang para pemuda yang ingin bergabung dalam barisan Mujahidin itu berasal dari seluruh komandan dari berbagai front, sektor dan arah.
“Aku menyadari bahwa jika kita menerima mereka semua, maka kita tidak akan mampu mengaturnya; maka perlu dibatasi jumlah penerimaan, namun kita secara pasti berusaha menciptakan metode bagi semua yang ingin turut serta dalam Jihad”, kata Dolla Umarov dalam diskusi dengan para komandan di sebuah sektor Angkatan Bersenjata CRI.
Pemimpin Chechnya ini membenarkan informasi tentang fakta bahwa pada Musim Dingin kemaren pasukan Kafir Rusia melemparkan puluhan jasad penduduk ke atas pegunungan Chechnya. Menurut beliau, mereka merupakan penduduk sipil yang diculik, banyak di antara mereka adalah kerabat dan keluarga para Mujahidin dan ada juga orang biasa yang telah diculik dan dibantai dengan tujuan sebagai teror dan intimidasi bagi penduduk.
“Dari laporan berbagai wilayah, selama musim dingin pasukan Rusia melemparkan dari helikopter puluhan jasad di pegunungan. Semua mayat kondisinya rusak, terlihat jelas bekas-bekas penyiksaan yang mengerikan. Terlihat juga mereka sebelumnya menderita kelaparan. Pada pokoknya mereka membuang mayat-mayat di tempat yang menurut mereka adalah markas Mujahidin, yang memang dulunya di situ adalah markas Mujahidin. Hal ini menunjukkan bahwa taktik membuang mayat itu ditujukan secara langsung sebagai intimidasi mental bagi Mujahidin. Mereka berpikir hal ini dapat menurunkan dan menjatuhkan moral. Mereka para Kuffar selalu berbuat hal itu, yang merupakan standar bagi mereka, cara berperang mereka,” kata Dokka Umarov.
Kalo kita ingat kerjadia ini berhubungan dengan dengan peristiwa di hutan Samashky dimana ditemukan mayat Eliyev Ruslan yang termutilasi, seorang penduduk kelahiran 1975 yang diculik di Baku tanggal 9 November. Terlihat kuku-kuku jarinya dicabut, matanya tertusuk, sepanjang tubuhnya terlihat sisa terbakar yang mengerikan, lengan, kaki dan jari-jarinya patah. Menurut informasi, tubuh Eliyev dibuang dari helikopter Rusia dalam keadaan telanjang bulat dan dibungus kantung cellophane.
Dalam sebuah pertemuan dengan para komandan Mujahidin, Dokka Umarov menganggap penculikan pengungsi Chechnya di Baku mirip seperti kasus-kasus lainnya. Pengumpulan informasi tentang siapa saja yang bertanggung jawab dalam kasus-kasus penculikan ini masih dilakukan saat ini. Sudah ditemukan bahwa penculikan Eliyev Ruslan ada kaitan langsung dengan Pasukan Khusus Azerbaijan. Pihak Chechnya tetap memantau fakta-fakta serupa. Bagi setiap penculik pengungsi Chechnya di Azerbaijan dan Georgia, Mujahidin akan memberinya hukuman balasan yang setimpal.( aq/Kavkaz-Center)