JAKARTA (Arrahmah.com) – Entah masih menggubris Islam atau tidak, partai kebangkitan bangsa (PKB ) yang didirikan oleh kyai-kyai Nahdhatul Ulama (NU) ini mengadakan perayaan tahun baru Cina, Imlek. Tidak tanggung-tanggung, acara yang ritual atau seremonialnya, menurut agama Islam adalah kemusyrikan itu diselenggarakan di kantor DPP PKB Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat , Rabu (29/1/2014).
Imlek sejatinya bukan perayaan Islam. Kenapa partai yang didirikan oleh kyai-kyai NU itu jusru sengaja merayakannya, bahkan di kantor pusatnya?
PKB dideklarasikan oleh lima Kyai NU 23 Juli 1998. Lima tokoh deklarator PKBtersebut adalah: KH. Ilyas Ruhyat, KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, KH. Munasir Ali, KH.Muhith Muzadi dan KH.Musthofa Bisri
Dari lima kyai deklarator PKB tampaknya yang masih hidup hanya KH.Mustofa Bisri yang dikenal sebagai mertua gembong liberal Ulil Abshar Abadalla.
Menjadi pertanyaan bagaimana pula bila mereka itu tercatat sebagai orang-orang yang tergabung dalam penyembahan berhala, sebagaimana Rasulullah telah bersabda dalam hadits berikut ini:
وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِى بِالْمُشْرِكِينَ وَحَتَّى تُعبَد الأَوْثَان
“…Kiamat tidak akan terjadi hingga sekelompok kabilah dari umatku mengikuti orang-orang musyrik dan sampai-sampai berhala pun disembah…” (Shahih Ibni Hibban Juz XVI hal. 209 no. 7237 dan hal. 220 no. 7238 Juz XXX no. 7361 hal 6, Syu’aib al-Arnauth berkata, “Sanad-sanadnya shahih sesuai dengan syarat Muslim)
Sebelum ini, perayaan agama kekafiran telah digelar pula oleh PKB di Jakarta Desember 2013 lalu. Saat itu diadakan perayaan natal kebangkitan bangsa di Graha Bethel Jl Ahmad Yani Kav 65 Cempaka Putih (By Pass) Jakarta Pusat, Kamis 05 Des 2013 pukul 18.30, dengan pembicara pendeta Gilbert Lumoindong, S.Th. Musibah, Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un, tsumma na’udzubillahi min dzalik. (azm/nahimunkar/arrahmah.com)