JAKARTA (Arrahmah.com) – Duta Besar Kerajaan Arab Saudi, Musthafa Ibrahim Al-Mubarak menyatakan pemerintahnya masih melaksanakan penyelidikan atas musibah Mina dan mengharap kesabaran seluruh pihak yang berkepentingan.
“Yang jelas, seluruh pemberitaan media asing itu fitnah dan menyesatkan. Karenanua bersabarlah sampai diumumkannya hasil investigasi pemerintah kami,” ujarnya, melalui penerjemah, disela-sela menjadi narasumber diskusi publik tentang Tragedi Mina sebagai Momentum Menata Ulang Penyelenggaraan Haji, di Aula Gusdur, kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (1/10/2015), lansir Poskota..
Fitnah menyesatkan itu, ia menambahkan, diketahui untuk mendiskreditkan Arab Saudi dalam penyelenggaraan haji. Mulai kekeliruan penyelenggaraan haji hingga mondar-mandirnya putra mahkota Kerajaan Saudi Arabia.
Menanggapi ini, ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sepakat dengan narasumber Alwi Shihab bahwa tragedi Mina bukan untuk mencari kesalahan melainkan justru dijadikan momentum menata ulang menyelenggarakan haji mendatang.
“Ketidaktertiban para jamaah haji (seluruh dunia termasuk Indonesia) juga bisa menjadi bagian penyebab. Tapi bukan saling mencari kesalahan itu, yang penting perbaikan ke depannya,” tegas Cak Imin, panggilan Muhaimin Iskandar.
Sementara Anggito Abimanyu, mantan Dirjen Haji-Umroh Kemenag RI, mengungkapkan pengalamannya demi menghindari penumpukan melontar (batu) di Jamarat, setelah Wukuf Arafah, pada 10 Dzulhijah.
“Ada beberapa solusi mengatasi itu demi kenyamanan jamaah haji, di antaranya kesepakatan dengan negara-negara lain untuk mengatur bersama,” ujarnya seraya mencontohkan giliran melontar jumroh, petugas haji dilarang berhaji.
(azm/arrahmah.com)