Nabi SAW bersabda :
“Kiamat tidak akan terjadi kecuali setelah lenyapnya ilmu, banyak terjadi gempa, waktu berlalu sangat cepat, munculnya berbagai fitnah, dan banyak terjadi pembunuhan. Sebelum terjadinya kiamat akan ada pertempuran yang besar dan setelahnya tahun-tahun yang penuh dengan gempa. (Hadits Shahih)
Kapan kiamat akan tiba ? Sudahkah tampak tanda-tandanya ? Mengapa banyak musibah terjadi di dunia ? Apa Penyebabnya ?
Sebuah film dokumenter spektakuler yang berisi berbagai musibah dunia dirilis oleh Ar Rahmah Media. Film bertajuk Musibah Dunia, Ketika Allah Murka ini sejatinya memang untuk kita semua, umat manusia agar merenungi semua peringatan Allah SWT melalui musibah yang ditimpakan kepada umat manusia, agar mereka kembali ke jalan-Nya.
Film ini dibuka dengan peristiwa Tsunami yang terjadi di Aceh. Korban pada peristiwa yang sangat mengerikan ini menurut angkan resmi mencapai 225.000 orang. Masih ada ribuan orang meninggal dan hilang yang tidak tercatat dalam daftar korban bencana. Gambaran kengerian dan kedahsyatan peristiwa Tsunami di film ini mengingatkan kita bahwa peristiwa tersebut benar-benar telah terjadi di negeri ini, di tempat kita berpijak.
Demikianlah Allah SWT mengingatkan orang-orang yang lalai, dengan mendatangkan tanda-tanda dan peringatan-Nya.
“Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti.”
“Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur…?”
“Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu dhuha ketika mereka sedang bermain?
“Maka apakah mereka merasa aman dari adzab Allah, tiadalah yang merasa aman dari adzab Allah kecuali orang-orang yang merugi.”
Ayat-ayat peringatan tersebut menghiasi film yang terus menayangkan gempa-gempa dahsyat, angin tornado, banjir bah, dan bencaha-bencana dahsyat lainnya yang merupakan musibah dunia yang sering terjadi. Tapi fahamkah manusia bahwa semua itu terjadi karena Allah murka, dan Allah sengaja memberi tanda-tanda tersebut untuk menakut-nakuti manusia. Apakah kita termasuk orang-orang yang takut?
Semua itu agar manusia ingat. Adakah yang mengambil pelajaran?
Dalam film ini juga digambarkan bagaimana gempa dalam waktu singkat bisa menghancurkan gedug-gedung tinggi, jembatan yang bagus, rumah-rumah, dan sebagainya. Segela sesuatu yang dibagun dengan cermat bias hancur. Film menunjukkan dokumentasi gempa di Kobe, Jepang, yang terjadi pada 17 Januari 1995 meluluh-lantahkan bangunan-bangunan tinggi di Jepang. Dalam peristiwa itu juga terlihat bagaimana wajah-wajah yang cemas dan ngeri dari warga Jepang yang terjebak di dalam gedung ketika gempa tengah berlangsung.
Gempa mengguncang seluruh permukaan bumi kurang lebih setiap 2 menit, hanya saja karena getarannya lemah maka biasanya tidak terasa oleh manusia.
Jika Allah menghendaki kehancuran bumi seisinya dan Dia Maha Kuasa atas hal itu, maka satu gempa yang sangat kuat cukup untuk menghancurkan bumi seisinya. Dan akan menjadi sebab musnahnya kehidupan di bumi.
Manusia modern saat ini sangat yakin dapat mencegah atau minimal mengurangi bahaya yang terjadi akibat musibah-musibah di dunia ini. Namun, faktanya seluruh usaha yang telah dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana-bencana ini, tidak bisa mencegahnya, bahkan tidak juga bisa menghilangkan bahayanya.
Syekh Muhammad Rowi, seorang ulama dari Kairo, Mesir, mengatakan :
Saya ingin mengingatkan, bahwa gempa dapat terjadi dimana saja. Maka itu adalah peringatan bagi seluruh makhluk agar mereka sadar bahwa bumi yang telah Allah jadikan sebagai tempat tinggal mereka tunduk terhadap perintah Allah.
Film ini juga menyinggung gempa Krakatau di Samudra Hindia yang melatus seabad yang lampau (1883) dan menimbulkan bencana yang sangat luar biasa. Suara letusannya terdengar sampai jarak 15.000 km dan terekam oleh radar di seluruh bumi. Dalam beberapa detik pulau yang luasnya 20 km2 berubah menjadi potongan-potongan kecil yang tersebar seluas satu juta kilometer persegi. Semburan asap dan debu membumbung ke langit setinggi 35 km dan menutupi langit sejauh seratus kilometer, sehingga menutupi cahaya matahari selama dua tahun.
Dalam film ini juga diperlihatkan kekuasaan Allah SWT menyelamatkan masjid-masjid di Aceh ketika terjadi Tsunami. Masjid-masjid tersebut menjadi saksi ke Maha-Kuasa-an Allah SWT. Di waktu gelombang dahsyat Tsunami meluluh-lantahkan kota-kota yang terletak di pantai, masjid-masjid tersebut masih berdiri utuh tidak terkena sapuan gelombang dahsyat Tsunami. Juga diperdengarkan kesaksian orang-orang yang selamat dari sapuan badai Tsunami akibat berlindung di masjid-masjid.
Syekh Teuku Kawi Ali mengatakan bahwa sekitar seratus orang penduduk desa itu selamat karena mereka berlindung di dua masjid yang ada di desa mereka.
Alam Yang Marah Atau Allah Murka ?
Hingga saat ini masih banyak manusia meyakini bahwa semua musibah-musibah yang terjadi di dunia, apakah gempa, tsunami, longsor, banjir, angin topan, dan sebagainya adalah karena alam yang marah atau murka kepada manusia. Manusia dianggap telah merusak lingkungan, maka marahlah alam. Betulkah demikian ?
Dalam film ini pun dijelaskan hal yang sama. Ditanyakan, apakah musibah-musibah di dunia itu terjadi karena alam yang marah ? Mengapa alam marah ? Lalu siapakah yang telah menciptakan alam semesta itu ?
Rasulullah SAW bersabda :
“Umat ini akan mengalami khasaf (tanah runtuh), masakh (dirubah bentuknya) , dan pembunuhan, jika alat musik dan khamr (minuman keras) merajalela.”
Badai, banjir, adalah termasuk pasukan Allah SWT. Yang dikirim kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Banjir dan topan badai yang terjadi di Oklahoma, Amerika juga ditunjukkan dalam film ini. Yang intinya merupakan pasukan Allah SWT yang dikirimkan kepada siapa yang Dia kehendaki.
Kita harus memikirkan bencana ini dan menyadari bahwa dunia tidak perlu digandrungi seperti saat ini dan hendaknya kita memahami bahwa kita tidak mungkin hidup selamanya di dunia. Setiap manusia pasti akan meninggalkan dunia dan itu adalah permulaan kehidupan yang lain. Bisa jadi itu adalah kehidupan yang penuh kenikmatan abadi, atau siksaan yang pedih.
Yang penting adalah mengambil pelajaran dari bencana-bencana ini. Setiap bencana yang terjadi bisa jadi itu merupakan peringatan bagi manusia bahwa mereka lemah dan tidak mampu menolak bencana seperti ini, atau mereka telah berjalan jauh menyimpang dari syari’at Allah. Lalu dengan bencana ini Allah ingin meluruskan kembali jalan manusia dan menjadikan mereka kembali pada-Nya.
Wallahu’alam bis showab!
————-
* Dapatkan Di Islamic Book Fair 2009 atau Hubungi 021 6884 1087