INGUSHETIA (Arrahmah.com) – Mantan presiden Ingushetia pro-Moskow, Ruslan Aushev, dalam wawancaranya mengatakan bahwa “Rasanya, kita tidak perlu memberikan respon yang terlalu berlebih atas sabotase melawan Yevkurov.”
“Jika anda mulai melakukan pemeriksaan, jumlah militan mengalami peningkatan tiga kali lipat. Ini sungguh-sungguh pilihan yang paling sulit. Anak-anak muda saat ini bergabung dengan para militan dalam berbagai kelompok-kelompok, kemudian suatu saat mereka akan bergabung menjadi satu,” kata Aushev.
Selain itu, Aushev tidak mengetahui alasan apa pun yang menyebabkan pemimpin murtad Chechnya, Kadyrov, harus bertanggung jawab atas pemblokan kekuasaan di Ingushetia.
“Kadyrov tidak mempunyai kewenangan di wilayah Ingushetia. Secara hukum, tak seorang pun akan mau menaatinya. Tak seorang pun yang merasa senang saat tiba-tiba tetangga kalian datang dan mulai jadi majikan di rumah anda. Sebetulnya, saya tidak terlalu mengerti apa masalahnya. Dan apakah republik Ingushetia sendiri tidak dapat berurusan dengan ekstrimisme?” kata Aushev.
Kadyrov menjatuhkan Aushev sesudah dia menawarkan diri sebagai pengganti Yevkurov sebagai presiden Ingushetia.
Kadyrov menuduh Aushev bersahabat dengan mujahidin dan juga menyebutkan bahwa Aushev tidak mempunyai hak sedikitpun untuk menyebut nama Kadyrov.
Sementara itu, Moskow dan rezim antek di wilayah pendudukan Ingushetia dengan tajam dan tegas berbicara menentang kongres rakyat Ingush, yang dilakukan untuk memohon bantuan pada Kremlin agar tidak memberi Ramzan Kadyrov kekuasaan istimewa di wilayah Ingushetia dan mendesak Moskow untuk mengangkat Ruslan Aushev sebagai “presiden”.
“Tidak ada keperluan untuk mengadakan kongres rakyat Ingushetia”, kata salah seorang anggota parlemen Rusia, Duma Gulnara Sergeyev. Menurutnya, keinginan untuk mengadakan kongres tersebut merupakan strategi oposisi untuk merebut kekuasaan dalam situasi sulit yang dihadapi oleh Ingushetia.
Sebelumnya dalam wawancaranya dengan Reuters, Kadyrov mengatakan bahwa Medvedev memerintahkannya mencari para mujahidin di Ingushetia.
Bertindak seolah-olah sebagai presiden antek Ingushetia, Rashid Gaysanov, juga berbicara menentang Kongres Rakyat Ingush.
“Keputusan untuk mengadakan kongres rakyat Ingushetia, menurut Undang-undang Dasar, seharusnya disahkan oleh Presiden. Saya tidak menandatangani dokumen untuk mengadakan kongres, dan kongres tersebut tidak akan dilaksanakan di Ingushetia,” salah satu situs resmi pemerintah murtad lokal mengutip Gaysanov.
Gaysanov juga sudah mengatakan bahwa untuk mengadakan kongres seperti itu dalam kondisi ketiadaan Presiden Yunus-Bek Yevkurov tidaklah etis.
“Saya berharap Yevkurov akan segera sembuh, dan jika ada kebutuhan untuk Kongres, dialah yang akan memutuskan”, kata Gaysanov.
Memandang kemungkinan adanya pengangkatan Aushev sebagai pengganti Yevkurov, perwakilan Moskow jelas-jelas tidak menyetujui gagasan tersebut. (Althaf/arrahmah.com)