MESIR (Arrahmah.com) – Presiden Mesir Muhammad Mursi mengunjungi Arish, Sinai Utara pada hari Senin (6/8/2012) malam untuk menunjukkan belasungkawa kepada para penjaga perbatasan Sinai. Dia berjanji akan membalas kematian 16 tentaranya, sebelumnya dilaporkan 15, yang tewas pada serangan Minggu (5/8) malam.
Mursi datang ditemani oleh Jenderal Marshal Hussein Tantawi, Mendagri Ahmed Gamal Eddin dan Kepala Intelijen Mourad Mowafy.
Mursi bersama para pejabatnya itu, sebagaimana yang dilansir Al Masry Al Youm, mengunjungi sebuah batalyon di dekat Bandara Arish, dia mengatakan bahwa para tentara yang berada di sana diperintahkan oleh Tantawi untuk membalas dendam atas kematian kawan mereka dan untuk mengamankan area perbatasan. Dia menambahkan bahwa mereka telah mengeluarkan instruksi untuk meng-counter serangan apapun terhadap pasukan keamanan.
Juru bicara kepresidenan Yassir Ali mengatakan bahwa Mursi datang untuk memantau pencarian para penyerang dan meyakinkan bahwa mereka akan ditemukan dan dihukum. Dia menambahkan bahwa Mursi bertemu dengan para kepala keamanan di daerah tersebut untuk perketat kontrol keamanan dan mencegah serangan semacam itu.
Segera setelah sekelompok pria bersenjata menyerang Sinai, Mesir memutuskan untuk menutup perbatasan Rafah-Gaza tanpa batas waktu yang ditentukan.
Hingga kini belum ada kelompok yang mengaku melakukan serangan itu. Sementara itu, Ikhwanul Muslimin Mesir menduga Mossad, badan intelijen Israel, yang berada dibalik serangan terhadap pasukan perbatasan Mesir itu, seperti dilaporkan oleh Reuters. (siraaj/arrahmah.com)