KAIRO (Arrahmah.com) – Mesir akan menempatkan tank dan pesawat patroli di Sinai untuk pertama kalinya sejak tahun perang dengan Israel tahun 1973 dalam upaya untuk memperketat keamanan di wilayah tersebut. Sementara itu, Tel Aviv telah memasang sistem anti-roket Iron Dome di dekat perbatasan Mesir.
Rencana itu pertama kali disuarakan oleh Presiden Morsi setelah serangan 5 Agustus yang disalahkan pada mujahid yang menewaskan 16 penjaga perbatasan Mesir. Kemudian, setelah Menteri Pertahanan Mesir yang baru, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, ia melakukan kunjungan resmi pertamanya ke ke Sinai pada Senin (20/8/2012).
“Al-Sisi akan mengawasi rencana yang telah disusun untuk menyerang elemen teroris yang menggunakan pesawat dan peluncur roket ponsel untuk pertama kalinya sejak awal operasi,” kata seorang sumber keamanan Mesir pada Reuters.
Pejabat Mesir lainnya mengatakan tentara berencana untuk menyerang dan mengepung Gunung al-Halal di pusat Sinai dengan tank, dimana para mujahid diduga bersembunyi di sana.
Keputusan untuk menempatkan pasukan Mesir tambahan di Semenanjung Sinai didukung oleh Israel meskipun perjanjian damai 1979 antara Tel Aviv dan Kairo membatasi kehadiran militer di wilayah itu.
Pada saat yang sama, Israel mengumumkan bahwa mereka telah memasang sistem pertahanan udara Iron Dome yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket di perbatasan.
“Iron Dome telah dikerahkan di kota Eilat,” kata seorang juru bicara militer Israel.
Pengumuman tersebut dikeluarkan setelah dua roket ditembakkan pada hari Rabu lalu dari Sinai di Eilat, kota resort Laut Merah Israel yang dekat perbatasan Mesir.
Sebuah kelompok yang menamakan diri dengan Ansar Yerusalem mengaku bertanggung jawab atas serangan yang tidak menimbulkan korban tersebut. (althaf/arrahmah.com)