JAKARTA (Arrahmah.com) – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Zhong Wan Xie alias Ahok dengan tangan besinya memerintahkan bakar pemukman Kampung Pulo. Seraya mulut kejinya juga mengucapkan tidak pedulinya terhadap warga ber KTP DKI ini, mau hidup atau mati.
“Saya ingin masalah ini selesai sekarang, makanya yang bisa dilakukan sekarang paling kita tambah aparatnya saja. Kalau harus bakar ya bakar. Terserah mereka mau mati atau hidup,” dikutip Poskotanews.
Ahok murka terkait perlawanan warga Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Suasana pembongkaran diwarnai bentrok dan alat berat yang dikerahkan petugas, dibakar massa sebagai bentuk perlawanan kepada Pemprov DKI.
Ahok tetap konsisten bahwa Pemprov DKI tidak ada ganti rugi kepada pemilik bangunan di sekitar Bantaran Kali Ciliwung tersebut.
“Kalau itu tanah mereka, saya ganti 1,5 kali. Lah itu tanah negara. Kalau saya ganti, apa yang lain nggak ikutan minta ganti rugi? Alasannya sudah 30 tahun lahir tinggal di situ. Ya sudah kalau gitu, ramai-ramai kita tinggal di Monas sama Istana aja.”
Di tempat berbeda, suasana pembongkaran ratusan rumah di Kampung Pulo, mendapat perlawanan. Disebut-sebut ada sekitar 3 RW di lokasi itu bakal tergusur normalisasi Kali Ciliwung. Sosialisasi rencana penertiban bangunan, menurut beberapa warga memang sudah ada, namun belum mendapat kata sepakat dengan sebagian warga.
Bentrokan terjadi dan menimbulkan beberapa kerusakan. Selain pengeruk yang dibakar oleh warga ada beberapa motor wartawan yang dihancurkan. (azm/arrahmah.com)