JAKARTA (Arrahmah.id) – Sebuah petisi yang menyerukan desakan agar Miftah Maulana Habiburrahman atau yang dikenal dengan nama Gus Miftah mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan beredar luas di dunia maya.
Petisi daring tersebut dibuat oleh Dika Prakasa melalui platform Change.org. Dalam petisi itu ada desakan agar Presiden Prabowo Subianto mengevaluasi jabatan Gus Miftah mengingat pernyataan Presiden yang pernah menyatakan pentingnya menghormati masyarakat kecil seperti pedagang, tukang, dan nelayan.
“Jika ini terus dibiarkan, pemerintahan yang bapak pimpin ikut tercoreng. Untuk itu, agar jajaran bapak sejalan dengan bapak, segera copot Gus Miftah!” tulis petisi tersebut.
Dilansir pada Rabu (4/12/2024), petisi itu telah ditandatangani oleh 601 orang dari target 1.000 tanda tangan.
Petisi tersebut muncul setelah video Gus Miftah yang mengolok-olok seorang penjual es teh di acara pengajian di Semarang, Jawa Tengah, viral di media sosial.
Dalam video itu, Gus Miftah terdengar berkata, “Yok ono didol, goblok” (Ya sana dijual, goblok, -red) kepada seorang penjual es teh. Ucapan Gus Miftah kemudian disambut gelak tawa para hadirin.
Selain insiden tersebut, petisi juga menyoroti kontroversi lain terkait Gus Miftah, termasuk sikapnya terhadap istrinya yang dianggap tidak pantas.
Sebagaimana diketahui, Gus Miftah dilantik pada 22 Oktober 2024 bersama Raffi Ahmad, yang juga diangkat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.
Dalam jabatannya, Gus Miftah menerima gaji setara menteri, yaitu Rp18,6 juta per bulan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2024. (Rafa/arrahmah.id)