JAKARTA (Arrahmah.com) – Kembali muncul wacana Presiden Joko Widod (Jokowi) menjabat selama tiga periode, disusul munculnya relawan Jokowi-Prabowo Subianto atau JokPro 2024. Kelompok tersebut bahkan membentuk sekretariat.
M Qodari, penggasan Jokowi 3 tiga periode, mengatakan JokPro 2024 merupakan wadah dari beberapa pihak yang menyambut baik gagasan tersebut. Diketahui, gagasan itu juga sempat dilontarkan Qodari pada Februari-Maret lalu.
“Organisasi ini merupakan wadah dari berbagai pihak yang menyambut ide dan gagasan yang saya lontarkan di beberapa media, pada Februari-Maret 2021,” kata Qodari, kepada wartawan, Jumat (18/6/2021), lasir CNBC Indonesia
Namun, sejumlah pihak mengkritisi munculnya wacana presiden itu.
PKS menilai wacana jabatan tiga periode presiden membunuh demokrasi sekaligus mengkhianati reformasi. Demikian disampaikan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera kepada wartawan, Jumat (18/6/2021).
“Sirkulasi kepemimpinan wajib bagi Indonesia yang maju dan sehat. Ide tiga periode berbahaya dan wajib dilawan,” ujar Mardani.
“Sikap partai setahu saya dua periode adalah kebijakan paling sesuai. Tiga periode bencana dan membunuh demokrasi,” lanjutnya.
Oleh karena itu, menurut Mardani, Jokowi perlu lebih tegas menentang wacana tiga periode.
Sementara itu, Jubir Presiden Fadjroel Rachman mengatakan Jokowi setia terhadap amanat konstitusi.
“Mengingatkan kembali, Presiden Joko Widodo tegak lurus konstitusi UUD 1945 dan setia terhadap reformasi 1998,” kata Fadjroel, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/6/2021).
Berdasarkan Pasal 7 UUD 1945 amandemen ke-1 berbunyi “Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan”.
Fadjroel menegaskan Jokowi menolak wacana presiden tiga periode beberapa kali.
(ameera/arrahmah.com)