JAKARTA (Arrahmah.id) – Setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait larangan membeli produk yang terafiliasi dengan “Israel”, kini muncul Gerakan Kebangkitan Produk Nasional atau disingkat Gerbang Pronas.
Gerakan ini merupakan gerakan moral intelektual yang mendorong agar masyarakat Indonesia menggunakan produk lokal dan nasional untuk menggantikan produk-produk yang terafiliasi dengan “Israel”.
Gerakan Kebangkitan Produk Nasional dibentuk pada Sabtu (18/11/2023) di Cafe Poinmeal Tendean, Jakarta Selatan.
“Motif kita bukan hanya sekedar solidaritas untuk Palestina. Motivasi kita untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri yang terafiliasi dengan “Israel”. Ini harus jadi momentum besar untuk mendorong kebangkitan produk nasional,” kata Sekjen Gerbang Pronas, Ahmad Syakirin dalam keterangannya kepada awak media, pada Sabtu (18/11).
Dia percaya inisiatif ini akan menjadi bola salju yang membesar dan potensial untuk mengurangi konsumsi produk-produk yang terafiliasi dengan “Israel” di Indonesia.
Karena itu, agar lebih konstruktif dan produktif, spirit dan inisiatif ini harus diarahkan untuk mendorong hadirnya produk-produk nasional yang mendunia.
“Supaya konstruktif dan produktif, inisiatif dan semangat ini harus digunakan untuk mendukung produk nasional. Ini juga menjadi langkah awal umat Islam untuk mendorong kedaulatan produk nasional atas produk asing,” tutur dia.
Sebelumnya, MUI mengeluarkan Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Pejuang Palestina. Dalam fatwa tersebut, MUI mengharamkan transaksi jual beli produk-produk yang terafiliasi dengan “Israel”.
“Fatwa tersebut wajib. Harus ditaati. Penting bagi kita untuk menunjukkan dukungan terhadap Palestina,” ujar Wakil Sekjen MUI, Arif Fahruddin.
Karena itu, seharusnya tak boleh ada toleransi atas implikasi fatwa ini. Semua merek yang terafiliasi dengan “Israel”, harus dihindari dan dialihkan penggunaannya kepada produk-produk nasional atau produk dalam negeri. Bagi Arif, prinsip ini harus diyakini oleh umat Islam Indonesia.
“Saya kira jelas yah. Hindari produk-produk terafiliasi ‘Israel’ dan beralihlah kepada produk-produk nasional yang bagus. Ini komitmen kita kepada Palestina dan kedaulatan ekonomi nasional,” jelas dia. (Rafa/arrahmah.id)