JAKARTA (Arrahmah.com) – Yenny Wahid, putri mantan Presiden Abdulrahman Wahid (Gus Dur) ikut berkomentar atas bocoran Wikileaks baru-baru ini yang menyudutkan Front Pembela Islam (FPI). Yenny, yang juga Direktur Wahid Institute itu mengatakan bahwa para pensiunan jenderal yang selama ini membantu dan mendanai FPI, termasuk mantan Kapolda Metro Jaya Nugroho Djajusman, tak mampu mengontrol FPI. Berikut jawaban Munarman, SH., selaku Ketua Dewan Pengurus Pusat FPI, atas pernyataan Yenny Wahid tersebut, yang disampaikan pada hari Senin (5/09/2011) di kantornya.
Saya rasa Yenny Wahid harus berkaca, Wahid Institute itu dapat dana dari siapa? Wahid Institute itu khan dapat dana dari luar negeri. Dengan menggunakan logika dia, logikanya Yenny Wahid, FPI dapat dana dari polisi, berarti FPI tangannya polisi. Wahid Institute dapat dana dari zionis, dari Amerika, berarti dia anteknya, karena zionis anteknya Amerika. Ini logika dia yang kita pakai,sama saja berarti. Jadi, saya merasa kalau dengan logika itu, lebih baik bekerja untuk institusi dalam negeri, kalau dengan logika itu, bekerjasama dengan polisi, daripada bekerjasama dengan zionis.
Logika dia khan begitu, bukan berarti saya membenarkan. Maka artinya, Wahid Institute adalah anteknya zionis! Wahid Institute anteknya Asia Foundation. Wahid Institute anteknya Australia Aids. Karena dananya semua dari situ. Itu saja, logika yang mereka gunakan juga bisa digunakan ke mereka.
Dengan demikian, kalau mereka adalah anteknya zionis, maka tidak ada zionis yang setuju dengan gerakan Islam. Makanya, Yenny Wahid ikut bersuara apapun juga, kalau zionisme internasional bersuara. Karena dia adalah antek dari zionis itu sendiri. Ini logika yang dia pergunakan sendiri!
(M Fachry/arrahmah.com)