JAKARTA (Arrahmah.com) – Menanggapi peluang lolosnya capres syari’at jika dilakukan oleh partai politik dalam kepemimpinan nasional, ketua bidang nahi munkar DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman, SH menyatakan, menurutnya hal tersebut belum pernah dilakukan dalam sejarah politik Indonesia. Sehingga jika ada yang mau melakukannya, semua berkesempatan.
“Saya kira belum pernah dicoba ya, selama ini belum ada partai-partai yang menyatakan diri secara terbuka untuk menegakkan Syari’at. Nah itu, silahkan jika mereka ada yang mau mencalonkan pemimpin yang akan menegakkan syari’at, jika ingin melaksanakan itu ya lakukan saja, tidak perlu ragu. Masak takut dengan suara manusia, takutlah sama Allah,” kata Munarman kepada arrahmah.com, di Jakarta, senin (12/3)
Artinya, dalam pengusungan tersebut hendaknya tidak mengukur proses perjuangan dengan parameter kemenangan.
“Saya kira tidak laku tidak apa-apa, yang penting kewajiban kita sebagai hamba Allah, sebagai makhluknya menjalankan kewajiban meninggikan kalimat Allah itu sudah dilakukan.”
Sebagaimana diketahui, Forum Umat Islam (FUI) mengusung ide capres syari’ah. Di antaranya yang dicalonkan adalah Ustadz Abu Jibril, Ustadz Abu Bakar ba’asyir, dan Habib Muhammad Rizieq Syihab. Ide capres syari’at ini kemungkinan besar mendapat respon positif dari kalangan umat Islam sebagai alternatif dan kewajiban menyerahkan kepemimpinan Negara kepada penegak syari’at Islam. (bilal/arrahmah.com)