JAKARTA (Arrahmah.com) – Terkait pendeportasiannya di Amman, Yordania saat hendak mengikuti Global March to Jerussalem, Ketua Bidang Nahi Munkar DPP FPI, enggan menanggapinya. Karena dirinya ingin fokus memperjuangkan kepentingan Palestina.
“Biasa aja, ga perlu ditanggapi, kita tetap ingin fokus membebaskan palestina” Kata Munarman yang turut serta menjadi relawan Global March to Jerussalem(GMJ) kepada arrahmah.com, Jakarta, kamis (29/3).
Akan tetapi, Munarman sempat menjelaskan dugaan siapa yang bermain dibelakang peristiwa yang menimpa dirinya.
“Itu yang pasti info dari intelijen sini (Indonesia), karena saya dapat kabar dari intelijen sana (Yordania)”ujarnya.
Namun menurutnya, permainan intelijen tersebut bukan atas perintah institusi intelijen resmi Indonesia, melainkan personal-personal intelijen yang ditengarai direkrut oleh Zionis berdasarkan informasi resmi yang ia peroleh dari pihak terkait.
“Dan bukan keputusan lembaga, jadi oknum intelijen sini (Indonesia) yang direkrut oleh Israel” tukas Munarman.
Munarman menjelaskan, bahwa lembaga-lembaga tinggi di Indonesia baik sipil ataupun militer, memang sudah banyak disusupi oleh intelijen Israel.
“Antum tidak usah aneh, biasa itu, TNI/Polri, MPR/DPR, atau lembaga-lembaga lain sudah banyak disusupi agen Israel.” Ungkapnya.
Lanjutnya, dalam dimensi Intelijen indonesia cukup akrab dengan Israel tidak seperti dimensi diplomatik yang bersikap dingin terhadap Israel.
“Dari segi Intelijen, Israel menganggap Indonesia sebagai sahabat. Sebab banyak agen kita yang ikut pelatihan disana(Israel)” terang Munarman yang mencontohkan dari 10 Indonesia agen yang dilatih di Israel 1 atau 2 agen direkrut secara rahasia oleh Israel.
Sehingga menurutnya, Umat Islam harus faham mekanisme musuh dalam menghancurkan umat Islam yang menggunakan dunia intelijen. Dan menurutnya pula, orang yang memberi informasi terkait dirinya kepada Yordania sudah pasti agen zionis di Indonesia.
“Orang yang memberi informasi pasti agen Israel, karena Yordania punya hubungan diplomatik dengan Israel.”lontar Munarman.
Saat berada di Bandara Amman, Yordania. Dalam pengamatan Munarman memang banyak agen-agen intelijen berkeliaran, termasuk ketika ia berada diruang interogasi, ada salah satu agen yang masuk.
“Akan tetapi, saya tidak faham informasi apa yang diberikan agen Indonesia kepada Yordania tentang saya, karena rombongan yang lain diizinkan masuk kecuali saya”Pungkas Munarman.
(bilal/arrahmah.com)