Jakarta – Munarman, mengatasnamakan Front Pembela Islam (FPI), mengakui aksi penyerangan terhadap massa Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) dilakukan oleh massa FPI. FPI membubarkan aksi AKKBB dengan kekerasan karena AKKBB dianggap mendukung Ahmadiyah. Padahal, menurut Munarman, Ahmadiyah adalah organisasi kriminal.
“Kenapa mereka mengadakan aksi untuk mendukung organisasi kriminal? AKKBB juga memasang iklan di koran untuk mendukung Ahmadiyah. Itu artinya mereka menantang kami lebih dulu. Jika tidak siap perang, jangan menantang,” kata Munarman, Minggu (1/6).
Menurut Munarman, sejak Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) memutuskan Ahmadiyah sebagai organisasi yang sesat dan menyesatkan, organisasi itu layak disebut organisasi kriminal. Munarman mengabaikan belum adanya penetapan Ahmadiyah sebagai organisasi atau ajaran terlarang.
Baginya, penetapan formal pemerintah dianggap tidak sepenting keputusan Bakorpakem secara substansional. “Keputusan pemerintah hanya masalah secarik kertas,” kata Munarman.
Munarman mengatakan, pembubaran itu tidak hanya dilakukan oleh FPI tetapi juga oleh beberapa ormas lainnya. Sebelumnya, ormas-ormas itu hendak bergabung dengan Hizbut Tahrir Indonesia untuk berdemonstrasi menuntut pembatalan kenaikan harga bahan bakar minyak.
Menanggapi tudingan beberapa pihak tentang kekerasan yang dilakukan yang mencoreng nama Islam, Munarman mengatakan, aksinya justru untuk membela Islam. Dia balik menuduh Ahmadiyah dan organisasi lain yang mendukungnya yang mencoreng nama Islam.
Mengenai adanya seorang kyai yang terluka akibat kekerasan itu, Munarman menyebut kyai itu sebagai kyai palsu. Kyai asli seharusnya tidak mendukung Ahmadiyah yang sudah diputuskan sebagai organisasi yang sesat. (kompas/bbs)