(Arrahmah.com) – Surga ini, tak ada yang bisa memasukinya kecuali mereka yang bersih (dari syirik dan dosa-dosa).
Sebagaimana Allah (Yang Mahakuasa) telah berfirman dalam Surat Az-Zumar bahwa para malaikat akan memanggil para penghuni surga, dan mereka akan mengatakan, “Selamat atas kalian, kalian telah menjadi suci, maka masuklah ke dalamnya [syurga] untuk tinggal dan selamanya di sana.”
Dan para ulama telah menafsirkan ayat ini dengan mengatakan: “Kalian telah menjadi suci artinya perkataan kalian telah menjadi suci, dan tingkah laku kalian telah menjadi suci, dan tindakan kalian telah menjadi suci, dan perbuatan kalian yang tampak telah menjadi suci, maka masuklah ke dalam surga dan kekallah di dalamnya.”
Dan bagi orang-orang beriman di dunia ini, dan mereka yang mengatakan tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, tetapi dia memiliki keburukan yang dia lakukan, dia akan disucikan, sehingga dia akan menjadi suci di dunia ini, maka Allah akan memberinya ujian dan kesukaran, yang akan menyucikan dia dari dosa-dosanya, sampai dia berjalan di atas bumi, dengan tidak membawa dosa, sehingga dia memasuki surga, dalam keadaan bersih.
Dan akan ada orang yang dihukum di dalam kubur mereka, sehingga dia akan dihimpit oleh kubur, di mana itu akan menghapus dosa-dosanya. Atau dia akan diadili di kubur, atau pada Hari Keputusan. Atau dia akan dibersihkan di api neraka jahannam (والعياذ بالله), sampai dia memasuki surga dalam keadaan suci. Karena ini tidak pernah mungkin, karena tak satu pun dari kita yang akan bisa memasuki surga dalam keadaan mempunyai dosa walau hanya sebesar biji atom.
Namun Allah Yang Maha Suci dan Maha Mulia karena Dia Suci, karena Dia Maha Suci, Maha Kuasa, Dia akan memanggil hamba-Nya pada Hari Kiamat. Dia membuatnya mengakui dosa-dosanya.
“Bukankah kau telah melakukannya dan melakukan ini dan ini? Bukankah kau telah melakukan itu dan itu?”
Maka dia mengatakan, “Ya, wahai Rabb.”
Maka Allah mengatakan, dan ini semua adalah Kesucian dan Kekuasaan-Nya, lihatlah ini, ini dari Kesucian-Nya. Dia membuatnya megakui dosa-dosa kecilnya, tetapi tidak dengan dosa-dosa besarnya.
Maka Allah mengatakan, “Wahai hamba-Ku, bukanah kau telah melakukannya dan melakukannya?”
Maka dia menjawab, “Ya, wahai Rabb.” Dan dia merasakan rasa bersalah atas dosa-dosa besar-Nya dan dia merasa bersalah atas dosa-dosa besar-Nya. Dia mengetahui apa yang telah dia lakukan.
Lalu Allah berkata, “Wahai hamba, bukankan kau telah melakukanya?”
Dia menjawab, “Ya, wahai Rabb.” “Ya, wahai Rabb.” “Ya, wahai Rabb.”
Lalu Allah akan berkata, “PERGILAH, karena Aku telah menyembunyikannya untukmu di dunia, dan Aku telah mengampuninya untukmu hari ini.”
Maka dia pun memasuki surga, dan dia berkata, “Ya Rabb, masih ada dosa-dosa yang tersisa.”
Karena Allah telah mengatakan, “Pergilah, karena Aku telah menyembunyikannya untukmu hari ini, dan Aku akan mengembaikannya padamu menjadi hadiah.”
Hadiah. Mengapa Dia mengubahnya menjadi hadiah?
Karena Allah Maha Suci, karena Allah, Dia Maha Suci, Maha Kuasa. Karena Dia Maha Suci, maka si hamba akan mengatakan, karena dia tengah berharap dosa-dosa besarnya diampuni sekarang, tapi sepintas lalu dia takut dosa-dosanya besarnya tak akan disembunyikan, jadi dia berkata, “Wahai Rabb-ku, aku masih mempunyai dosa-dosa yang tersisa,”
Maka Allah tersenyum padanya, dan selamatlah orang yang Allah tersenyum kepadanya, karena Dia Maha Suci, Allah berkata, “Wahai hamba-Ku, Aku telah menyembunyikannya untukmu di dunia, dan Aku mengampuninya untukmu hari ini, maka masuklah ke Surga.”
Dia pun memasuki Surga dan mengambil buku catatan amalnya dengan tangan kanannya. Maka dia pergi kepada orang-orang yang berkerumun untuk penghisaban.
Sepintas lalu, dia takut, dosa-dosanya akan ditampakkan, atau dia takut namanya tidak akan disebut. Dia tidak mau seorang pun mengetahui siapa dirinya karena dia mengetahui dosa-dosanya. Dia kemudian akan berkata, “Ini, bacalah buku [catatan amal]ku.”
Ya Allah Yang Maha Suci, Ya Allah Yang Maha Suci, Ya Allah Yang Maha Suci…
Kami memohon pada-Mu akan kasih-Mu,
Dan kami memohon pada-Mu kasih-Mu untuk mereka yang mencintai-Mu,
Dan kami memohon pada-Mu untuk mengasihi setiap tindakan yang membawa kami lebih dekat pada-Mu,
Wahai Allah, Wahai Rabb, Yang Maha Suci…
Luruskan perkataan kami,
Luruskan niat kami,
Luruskan tindakan kami,
Luruskan perbuatan kami,
Luruskan tingkah laku kami,
Sucikanlah istri kami, anak-anak kami,
Luruskan rezki kami,
Perbaikilah ketetapan atas kami, jauh dari sebelumnya.
Wahai Yang Maha Suci, akankah Engkau menghukum kami sementara kami mencintai Engkau?
Wahai Allah Yang Maha Suci, aku memohon pada-Mu, memohon cinta-Mu. Dan kami memohon pada Allah, Yang Maha Kuasa untuk mengampuni kami, dan mengangkat kedudukan kami, agar Dia mengampuni orang tua kami, dan semua orang yang mengatakan; aamiin.
Semoga shalawat serta salam tercurah pada Nabi kita Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, dan para sahabatnya.
(banan/arrahmah.com)