WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pesawat tempur tanpa awak sepertinya mewakili masa depan penerbangan militer AS dengan pembom dan pesawat tempur generasi selanjutnya yang bisa dioperasikan tanpa harus ada pilot di dalamnya.
“Kami sedang berada dalam masa transisi yang sebenarnya dalam hal masa depan penerbangan, dan seluruh isu terkait apa-apa saja yang harus dikemudikan dengan awak dan apa-apa saja yang tidak harus,” papar Laksamana Mike Mullen, Kepala Staf Gabungan AS, di hadapan forum Senator pada Kamis (14/5).
“Saya kira kita ada di permulaan transisi,” kata Mullen ketika ditanya mengenao rencana pengembangan pesawat pembom terbaru AS.
Sekretaris Pertahanan, Robert Gates, mengatakan pada waktu dan tempat yang sama bahwa arsitek militer mereka perlu pertanyaan mengenai apakah pembom generasi baru itu harus memiliki pilot atau bisa dioperasikan tanpa awak.
Militer AS secara luas telah menggunakan pesawat macam itu untuk menghadang pelawanan di Pakistan dan Afgfhanitan.
Dan pesawat ini, yang selalu mengklaim menyerang para mujahidin di beberapa titik dekat perbatasan kedua negara yang rawan konflik tersebut, seringkali menjadi sumber utama penyebab jatuhnya korban sipil dalam jumlah yang tidak sedikit, dan memunculkan lebih banyak sentimen anti-Amerika.
Islamabad telah berulang kali menyeru AS untuk menghentikan serangan pesawat tak berawak di wilayah Pakistan.
Serangan ini juga telah mengakibatkan pergesekan antara pemerintah Kabul dengan presiden AS, Barack Obama, yang telah dituduh menyiapkan kebijakan yang serupa dengan yang telah dilakukan pendahulunya, George W. Bush di wilayahnya.
Namun, meskipun demikian, semua kekejian yang dilakukan AS tidak cukup membuat para penguasa di negara tersebut sadar dan melepaskan ketergantungan pada Amerika Serikat. (Althaf/arrahmah.com)