MAKASSAR (Arrahmah.com) – Ketika sidang pleno Muktamar berlangsung, tiba-tiba panitia menyedorkan kotak penggalangan dana. Setiap Muktamirin pun spontan menyumbang hingga terkumpul dana segar sebanyak Rp 70.151.000.
Panitia memang tak perlu lama mengetuk hati Muktamirin jika itu adalah untuk korban insiden Tolikara, Papua. Dana itu menjadi tanda mata Muktamar Muhammadiyah untuk Muslim minoritas yang diserang pada Hari Raya Idul Fitri tersebut.
“Setelah ini kami mungkin bisa berikan dana kepada Pemda atau panitia setempat untuk membangun kembali Masjid,” kata Wakil Ketua III Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Papua, Hasan Samay usai pengumpulan dana tersebut, Selasa (4/8). “Mungkin Perwakilan Muhammdiyah bisa ke sana juga untuk melakukan dokumentasi,” tulis Republika.
Hasan menuturkan, dirinya bersama PWM lain memang telah mewacanakan untuk melaporkan pada saat Muktamar mengenai kondisi Muslim Tolikara pascakejadian yang traumatik itu. Muslim Tolikara membutuhkan dana yang besar untuk membangun kembali masjid yang hangus dibakar massa Nasrani.
Hasan menjelaskan, pembangunan masjid di Papua masih minim. Umat Islam yang cukup sedikit membuat masjid cukup sulit dibangun. Masalah lain, kata Hasan, adalah transportasi menuju Tolikara yang sangat sulit.
Namun, kata Hasan, PWM Papua akan terus mencoba membangun satu demi satu masjid di tanah Papua. “Kita harus pelan-pelan. Kita wajib membaca situasi di sana. Di sana itu beda, kita harus banyak melakukan diplomasi dengan masyatakat dan birokrasi terkait,” ujar Hasan. (azm/arrahmah.com)