JAKARTA (Arrahmah.com) – Muktamar III Wahdah Islamiyah di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur secara resmi ditutup. Penutupan muktamar yang diikuti oleh 2500 perserta dari seluruh Indonesia ini dilakukan oleh Ketua Umum terpilih KH Muhammad Zaitun Rasmin.
“Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah, Muktamar III Wahdah Islamiyah saya nyatakan ditutup,” kata Ustaz Zaitun Rasmin sembari memukulkan palu sidang dalam penutupan Muktamar III Wahdah Islamiyah, Rabu petang (20/07/2016).
Sebelumnya, kepada ribuan kader-kadernya Zaitun menyampaikan rasa terharunya atas suksesnya penyelenggaraan Muktamar ketiga ini. Terlabih muktamar ini digelar di ibu kota Jakarta yang sangat jauh dari basis utama massa ormas Islam ini, yakni Makassar, Sulawesi Selatan.
“Karena kekuatan Wahdah di ibu kota masih lemah. Ini akan memberi semangat yang lebih besar ke depan,” ungkap Zaitun.
Mengenai dirinya yang dipilih kembali menjadi Ketua Umum, Zaitun mengakui bahwa hal itu merupakan tugas dan tanggung jawab yang berat.
“Beban berat ada di pundak saya. Tugas kita ke depan tidak ringan. Apalagi kita akan kembangkan (Wahdah) ke kabupaten dan kota seluruh Indonesia,” katanya semangat.
Sementara itu Ketua Lajnah Taujihiyah Muktamar III Wahdah Islamiyah Dr H Rahmat Abdurrahman, MA., mengatakan, Ustaz Zaitun Rasmin terpilih secara mufakat untuk kembali memimpin Wahdah Islamiyah
“Kita bermufakat memilh Ketua Umum DPP yakni Ustaz Zaitun Rasmin. Tiga dewan yang lain kita jadikan agenda dalam tim formatur,” ungkap Rahmat Abdurrahman kepada wartawan usai penutupan Muktamar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu petang (20/07/2016).
Tiga Dewan yang dimaksud Rahmat adalah Dewan Syuro, Dewan Syariah dan Dewan Pengawas Keuangan.
Rahmat menyebutkan, selain memilih Ketua Umum, Muktamar juga telah menetapkan H Muhammad Ikhwan Abdul Jalil, M.HI sebagai Ketua Dewan Syuro, H Muhammad Yusron Ansar, MA sebagai Ketua Dewan Syariah dan Dr H Abdul Hamid Habbe sebagai Ketua Dewan Pengawas Keuangan.
“Saya sendiri terpilih sebagai Ketua Harian DPP Wahdah Islamiyah yang insya Allah akan membantu Ketua Umum DPP dalam perjalanan selama lima tahun ke depan,” tandasnya.
Untuk posisi Sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum, Rahmat menyebut Muktamar tidak menunjuk nama untuk posisi tersebut. “Sekjen dan Bendum kami tunda, wewenang Ketum untuk menentukan hal itu,” jelasnya.
Muktamar III Wahdah Islamiyah berlangsung sejak 17-20 Juli 2016. Diikuti kurang lebih 2500 peserta dari seluruh Indonesia. Wapres HM Jusuf Kalla secara resmi membuka muktamar ini pada Selasa (19/07/2016), walaupun pembukaan secara besar-besaran telah dilakukan di Masjid Istiqlal Jakarta pada Ahad, 17 Juli 2016 lalu. []
(azmuttaqin/*/arrahmah.com)