JAKARTA (Arrahmah.com) – Qoribul Mujib alias Mujib anggota kelompok Al Qaidah Indonisi yang dijerat dakwaan tindak pidana terorisme, mengakui jika dirinya pernah berjumpa dengan Santoso saat berada di Poso, Sulawesi Tengah tepatnya di rumah kontrakan Mujib. Namun, ia mengenalnya bukan sebagai Santoso.
“Iya Santoso pernah ke rumah malam-malam sekitar jam 23 lebih, setelah itu dia pergi lagi. Saya baru tau kalau dia itu Santoso setelah saya ditangkap,” akunya dalam persidangan dirinya dengan agenda pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Barat,Jakarta, Senin (11/02).
Adapun berkenaan dengan alasan dirinya berangkat ke Poso bersama dengan kelompoknya, Mujib menuturkan semata-mata untuk membela umat muslim karena adanya kabar akan terjadi lagi konflik seperti beberapa tahun silam.
“Membela umat muslim di Poso pak. Kabarnya akan ada penyerangan lagi terhadap umat muslim,” tutur Mujib sambil menambahkan bahwa dirinya penasaran dengan Poso.
Sebelumnya kelompok Al Qaidah Indonisi yang berjumlah enam orang berangkat ke Poso, mereka terlebih dahulu melakukan pelatihan meracik bahan peledak dirumah anggota lainnya, Rudi. Menanggapi hal itu, Mujib mengatakan bahwa saat
berangkat ke Poso, kelompoknya berangkat dalam keadaan tangan kosong.
“Bahan-bahan peledaknya tidak dibawah,” katanya.
Berhubung pemeriksaan terdakwa dianggap cukup, majelis hakim menunda sidang pada akhir bulan (25/02) dengan agenda pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum. (bilal/SI/arrahmah.com)