Arrahmah.com – Revolusi rakyat menuntut mundurnya taghut Ali Abdullah Shalih terus marak di kota-kota besar di Yaman. Pada saat yang sama, mujahidin Yaman berhasil merebut beberapa propinsi di Yaman bagian selatan. Khawatir gerakan jihad yang bertujuan menegakkan syariat Islam di Yaman semakin tak terbendung, AS dan negara-negara salibis Barat mendukung sikap represif rezim sekuler Ali Abdullah Shalih.
Pesawat militer AS, Arab Saudi, dan Yaman beraliansi dalam aksi bombardir terhadap pertahanan kelompok mujahidin dan suku-suku Muslim di Yaman Selatan. Korban dari pihak mujahidin, warga sipil yang tak berdosa, hewan ternak, lahan pertanian, dan sarana umum terus berjatuhan. Untuk memperkuat gempuran terhadap mujahidin, milisi Rafidhah Hautsi mendapat keleluasaan bergerak di Yaman Utara. Di tengah kecamuk jihad di Yaman selatan, negara-negara salibis Barat mengatur siasat untuk ‘mendongkrak’ sebagian oposan sebagai ‘calon boneka Barat’ baru di Yaman, jika rezim Ali suatu saat jatuh.
Bagaimana kondisi terkini Yaman yang tengah bergolak? Bagaimana masa depan jihad Islam dan revolusi rakyat di sana? Seberapa jauh kans tegaknya daulah Islam di sana? Adakah hubungan antara mujahidin Yaman dan gerakan jihad Ash-Shabab di Somalia? Akankah Yaman menjadi kuburan baru bagi tentara salib Barat? Koresponden www.shamikh1.info, Mu’taz billah Al-Qurasyi, menuliskan analisanya dan www.arrahmah.com menerjemahkannya untuk Anda. Selamat menikmati!
Mujahidin Yaman:
Antara konspirasi musuh dan kabar gembira datangnya kemenangan
Oleh:
Mu’taz billah Al-Qurasyi
Segala puji bagi Allah SWT. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah SAW. Amma ba’du…
Bukan hal yang aneh dan tidak asing lagi jika mujahidin dituduh dengan berbagai tuduhan paling keji, karena musuh-musuh Islam telah melemparkan tuduhan-tuduhan yang lebih keji kepada sebaik-baik makhluk, nabi kita Muhammad SAW, padahal beliau adalah rahmat Allah yang dipersembahkan kepada seluruh makhluk. Terkadang mereka menuduh beliau sebagai tukang sihir, terkadang dengan tuduhan pendeta, terkadang dengan tuduhan orang gila, dan tidak jarang pula dengan tuduhan pembohong besar.
Tidak aneh jika Allah menolong hamba-hamba-Nya yang beriman, karena Allah sendiri telah berfirman,
إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الأَشْهَادُ
“Sesungguhnya Kami benar-benar akan menolong para rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan di dunia dan pada hari para saksi berdiri untuk memberikan kesaksian (hari kiamat).” (QS. Ghafir (40): 51)
Bukan hal yang aneh jika musuh-musuh Islam bersekongkol untuk memerangi golongan yang beriman di manapun mereka berada. Ini sudah menjadi sunatullah terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman dan berjihad untuk membela agama mereka. Allah SWT berfirman,
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا.
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (QS. Al-An’am (6): 112)
Bersatu padunya musuh-musuh Allah untuk memerangi mujahidin di manapun mereka berada, sebagaimana yang kita lihat hari ini. Hal yang pasti, pada akhirnya kemenangan akan dikaruniakan kepada para mujahidin pilihan, orang-orang yang mengorbankan nyawa, harta, dan seluruh hal yang dimilikinya untuk memperjuangkan panji Islam agar tetap tegak dan berkibar tinggi, walau orang-orang kafir dan munafik membencinya.
عن جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ قَالَ فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولُ أَمِيرُهُمْ تَعَالَ صَلِّ لَنَا فَيَقُولُ لَا إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ أُمَرَاءُ تَكْرِمَةَ اللَّهِ هَذِهِ الْأُمَّةَ .
Dari Jabir bin Abdullah RA berkata, “Saya mendengar Nabi SAW bersabda: “Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang berperang di atas kebenaran, dan mereka meraih kebenaran sampai hari kiamat… Nabi Isa bin Maryam turun ke tengah kelompok itu, maka pemimpin kelompok itu berkata kepada Isa; “Kemarilah, silahkan mengimami kami shalat!” Namun Isa menjawab, “Tidak. Sebagian kalian adalah pemimpin atas sebagian lainnya, sebagai pemuliaan Allah kepada umat ini.” (HR. Muslim)
Bukan hal yang aneh jika orang-orang munafik mencurahkan segenap usahanya untuk membantu orang-orang Yahudi, Nashrani, dan musuh-musuh Islam lainnya. Hal itu sudah menjadi karakteristik mereka di setiap waktu dan tempat. Sebagaimana firman Allah SWT,
فَتَرَى الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ يُسَارِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَى أَنْ تُصِيبَنَا دَائِرَةٌ
“Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (yahudi dan Nasrani), seraya berkata: “Kami takut akan mendapat bencana.” (QS. Al-Maidah (5): 52)
Yaman adalah harapan umat…
Hati dan pandangan umat ini menatap negeri yang tercinta, Yaman, dengan penuh harapan, karena di sana mujahidin menerjuni salah satu kancah peperangan yang paling dahsyat sepanjang sejarah umat Islam. Mereka menuliskan dengan pengorbanan mereka makna kemuliaan dan kejayaan. Musuh-musuh Islam telah mengetahui bahaya kelompok yang beriman ini, sehingga mereka mengerahkan seluruh kekuatan mereka untuk menghancurkan dan mencabutnya sampai ke akar-akarnya.
Namun mereka akan gagal, dengan izin Allah, karena Allah senantiasa melindungi orang-orang yang beriman. Peristiwa demi peristiwa terus berlangsung di bumi kemuliaan dan keksatrian ini, untuk meruntuhkan pemerintahan Taghut di negeri itu dan menegakkan daulah Islam yang ditunggu-tunggu. Dan bagi Allah, hal itu sangatlah mudah. Allah berfirman,
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ .
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merubah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yang fasik.” (QS. An-Nur (24): 55)
Babul Mandeb dan jalur transportasi laut bagi minyak bumi Arab
Perhatian negara-negara salibis Barat terhadap Yaman bukanlah tanpa alasan. Peperangan negara-negara salibis Barat di bawah komando AS terhadap mujahidin bukanlah spontanitas atau mencari keuntungan belaka. Peperangan ini lahir dari makar mereka siang-malam dan ketakutan mereka apabila sebuah daulah kaum muslimin tegak di bumi Yaman dan di sebuah wilayah yang mengontrol jalur transportasi minyak bumi, padahal jalur itu merupakan jalur utama pengangkutan minyak bumi ke negara-negara Barat. Menguasai kawasan tersebut sangat urgen bagi negara-negara salibis Barat, apalagi letaknya secara geografis dekat bumi Haramain (Makkah dan Madinah) yang merupakan tanah suci terpentig kaum muslimin, selain kandungan minyak bumi di bawah tanahnya yang begitu besar. Mereka juga takut karena Yaman berdekatan dengan Somalia. Sudah bukan rahasia lagi, bahkan secara terang-terangan di mass media mereka menyebutkan kekhawatiran apabila mujahidin Yaman mengadakan kerjasama dan koordinasi dengan gerakan mujahidin Ash-Shabab di Somalia.
Arab Saudi dan peranan kotornya dalam memerangi Mujahidin
Pemerintah Arab Saudi hanyalah alat di tangan negara Salibis Barat dalam memerangi Islam. Sejarah pemerintahan Arab Saudi menjadi saksi tak terbantahkan atas konspirasinya dengan musuh-musuh Islam dalam memerangi gerakan jihad apapun di tempat manapun di muka bumi. Di satu sisi, dengan penuh kepalsuan pemerintahan Arab Saudi mengangkat tinggi-tinggi panji tauhid. Di sisi lain, ia mendukung langkah-langkah Yahudi dan Nasrani dalam menyebarluaskan sekulerisme dan kerusakan di bumi Haramain, membungkam dan memenjarakan para ulama yang lantang menyuarakan kebenaran, dan bersekongkol dengan negara-negara salibis Barat untuk menghancurkan gerakan jihad di Iraq dan Yaman.
Bak singa terhadap kami, namun tak lebih merpati di medan laga!
Ya, demi Allah, kita telah melihat kepengecutan dan ketundukan pemerintahan Saudi kepada kelompok Hautsi (Syi’ah Saudi). Pada saat yang sama pemerintahan Saudi tidak menunda-nunda meski sesaat untuk melakukan segala tindakan yang mencegah mujahidin merealisasikan tujuan-tujuan jihad. Hal ini karena pemerintah Saudi mengetahui betul bahwa kelompok Hautsi hanya menimbulkan bahaya sesaat, yang penanggulangannya bisa dikompromikan dengan negara-negara salibis Barat. Apalagi, kelompok Hautsi dibentuk oleh Iran. Pada akhirnya, kepentinganlah yang akan mengalahkan semuanya. Dan itulah yang benar-benar terjadi, pemerintah Saudi dan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk memberi keleluasaan kepada kelompok Hautsi untuk memerankan peran seperti peran kelompok Syi’ah Hizbullah di Lebanon.
Perang Aden Abyan dan kabar gembira kemenangan yang kuat
Seluruh dunia kini menyaksikan goyahnya pemerintahan Ali Abdullah Shalih setelah mendapat pukulan bertubi-tubi dari pihak mujahidin. Beberapa kota sepenuhnya jatuh ke tangan mujahidin setelah tentara Aswad Al-Ansi (nama nabi palsu yang berkuasa di Yaman pada masa akhir kehidupan Nabi SAW—edt) lari terbirit-birit membawa kekalahan dan kehinaan, meninggalkan persenjataan dan perbekalan mereka tanpa memikirkan apapun lagi.
Kondisi ini memaksa AS dan anak asuhnya, Arab Saudi, membunyikan alarm bahaya dan terlibat secara langsung dalam memerangi mujahidin, dengan mengerahkan seluruh persenjataan modern, dalam koalisi penuh serangan udara AS, Saudi, dan Yaman. Mereka membiarkan saja para demonstran Yaman berteriak-teriak di jalanan kota-kota besar, karena mereka mengetahui bahwa bahaya sesungguhnya terletak pada sekelompok mukmin yang berjihad ini, bukan selain mereka.
Kelompok Hautsi, senjata baru AS
Bukan hal aneh jika kelompok milisi Syi’ah, Hautsi, dibiarkan menguasai daerah pegunungan di Yaman bagian Utara. Mereka bahkan secara terang-terangan dipergunakan untuk memerangi mujahidin. Kita sepenuhnya tahu bahwa kelompok Rafidhah di setiap waktu menjadi aat bagi Yahudi dan Nasrani. Peran buruk kelompok Rafidhah di Irak dalam memerangi Ahlus Sunnah tidak jauh dari pengetahuan kita semua. Maka, koalisi antara pemerintah boneka pro Barat Yaman dan partnernya, Arab Saudi, dengan kelompok Rafidhah Hautsi bukanlah hal yang asing. Mereka semua memiliki kesamaan kepentingan, yaitu menghancurkan Islam yang haq.
Wajah lain revolusi rakyat Yaman
Tidak diragukan lagi, kebanyakan orang berdemonstrasi menentang pemerintahan Yaman didorong oleh kezaliman yang ia dan mayoritas rakyat Yaman alami selama masa kekuasaan pemerintahan yang bejat ini. Kita berdoa kepada Allah semoga Allah memaafkan kesalahan para demonstran muslim, menerima orang-orang yang terbunuh di antara mereka di sisi-Nya, dan member taufik kepada mereka kepada kebenaran. Di sisi lain, revolusi ini tidak mendatangkan berita gembira. Apalagi para oposan tersebut terdiri dari beragam aliran yang tidak sejalan; kaum sekuler, komunis, Ba’ts,Hautsi, dan lain-lain. Meski di tengah mereka juga terdapat sebagian aktivis Islam.
Keberagaman aliran pemikiran ini tidak memberi banyak manfaat. Revolusi seringkali mempertemukan berbagai aliran pemikiran yang saing kontradiktif. Dalam hal ini ada beberapa hal yang patut kita cermati;
- Negara-negara salibis Barat cenderung memihak sebagian oposan atau mengangkat sebagian ‘kutu loncat’ di atas pundak para pelaku revolusi (agar meraih kekuasaan dan menerapkan kebijakan yang pro Barat)
- Sikap sebagian pihak terhadap gerakan jihad penuh berkah di Yaman yang berusaha untuk merealisasikan sepenuhnya tujuan-tujuan yang sejak lama dirindukan oleh bangsa muslim Yaman, sebuah jihad yang bertolak dari dasar Islam yang tegak di atas tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Kami mengajak segenap pemuda yang melakukan revolusi menentang pemerintahan taghut Yaman, janganlah mereka terjauh dalam perangkap program negara-negara salibis Barat yang bertujuan mengisolasikan bangsa muslim Yaman dari Mujahidin, dan hendak menjerumuskan mereka ke dalam program licik Arab Saudi bertajuk ‘Proposal Teluk’ yang hendak mengaborsi revolusi Yaman dan melanggengkan pemerintahan taghut Ali Abdullah Shalih.
Kami mengajak para pemuda muslim Yaman untuk bergabung dengan saudara-saudara mereka, kelompok mujahidin. Karena peperangan mereka adalah satu, musuh mereka adalah satu, dan mereka (para pemuda muslim dan pihak mujahidin) sama-sama umat Islam. Setelah adanya pengorbanan para mujahid dan para pemuda yang melakukan revolusi ini, jatuhnya taghut tidak selayaknya digantikan oleh taghut yang lain, dan runtuhnya sistem pemerintahan kafir di Yaman tidak semestinya digantikan oleh system pemerintahan kafir lainnya.
Allah SWt semata Yang member taufik dan Dia-lah Yang Maha memberi petunjuk ke jalan yang lurus.
Sumber: Shamikh1.info
Penerjemah: Muhib al-Majdi
http://www.arrahmah.com
filter your mind, get the truth