DAMASKUS (Arrahmah.com) – Tiga front pertempuran besar di pinggiran Damaskus telah berlangsung selama tiga bulan terakhir. Mujahidin Islam dari berbagai kelompok jihad menghadang semua serangan pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah dengan gigih.
Hal itu membawa kemungkinan ibukota Damaskus akan mengalami eskalasi pertempuran yang lebih tinggi. Terlebih di front Qalamoun dan Ghautah timur, kemenangan dan kekalahan silih berganti diraih oleh kedua belah pihak.
Orient TV pada Kamis (10/4/2014) melaporkan pasukan rezim Bashar Asad dan milisi-milisi Syiah memasuki dan menguasai kota Rankus di pinggiran Damaskus. Penduduk Rankus sendiri menampik klaim rezim tentang terjadinya pertempuran antara pasukan rezim dan mujahidin. Sebab kota Rankus telah dikosongkan oleh mujahidin sejak lebih dari setahun terakhir berdasar kesepakatan dengan penduduk kota.
Sumber-sumber di lapangan mengatakan kepada Orient TV bahwa penguasaan pasukan rezim Nushairiyah Suriah terhadap kota Rankus bertujuan untuk mengangkat moril pasukannya. Hal itu setelah pasukan rezim mengalami kerugian besar dalam pertempuran sengit di wilayah Mazari’ dan menara Saidnaya, pinggiran kota Rankus.
Dalam pertempuran itu mujahidin berhasil menembak jatuh sebuah pesawat mata-mata rezim, menghancurkan dua buah tank dan menewaskan komandan milisi Syiah Batalion Badar Irak bernama Qushay Ghazi Faishal At-Tamimi. Puluhan tentara rezim, milisi Syiah Lebanon dan Irak ikut tewas atau cedera dalam pertempuran tersebut. Sayap militer milisi Syiah Batalion Badar Irak telah menggelar upaca berkabung di kota Bashrah, Irak atas tewasnya salah seorang komandan milisi mereka di Suriah.
Di arah yang berseberangan dengan front Qalaoun, mujahidin terlibat pertempuran sengit dengan pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah di front kota Adra dan Maliha, distrik Ghautah Timur.
Qalamoun Media Center melaporkan sedikitnya delapan milisi Syiah Batalion Badar Irak tewas dalam pertempuran di kota Maliha. Pertempuran sengit di kota Maliha terpusat pada markas militer An-Nur dan Tamiko hingga gedung Direktorat Pertahanan Udara. Mujahidin meraih kemajuan berarti di salah satu arah dari tiga medan pertempuran tersebut.
Dari kota Adra, wilayah utara distrik Ghautah Timur, para aktivis merilis video yang memperlihatkan sejumlah mayat tentara rezim dan milisi Syiah. Mereka tewas saat mencoba menyerang masuk ke dalam kota Adra dengan dukungan serangan roket dan pesawat tempur. Namun mujahidin berhasil memukur mundur mereka dan menewaskan belasan tentara. Kota Adra Al-Ammaliyah, distrik Ghautah Timur sepenuhnya dikuasai mujahidin Islam sejak tiga pekan terakhir.
Mujahidin Ittihad Islami li-Ajnad Asy-Syam, Jabhah Islamiyah dan Jabhah Nushrah telah menggelar operasi gabungan “Peperangan Allah Yang Lebih Tinggi lagi Lebih Mulia” di propinsi pinggiran Damaskus. Salah satu hasil serangan tersebut adalah pembebasan kota Adra Al-Amaliyah.
(muhib al majdi/arrahmah.com)