IDLIB (Arrahmah.com) – Sebuah helikopter militer milik Rusia tipe Mi-8 berhasil di tembak jatuh oleh Mujahidin pada Senin (1/8/2016) di pedesaan Idlib timur.
Menurut reporter dan aktivis media, helikopter Rusia tersebut jatuh tepatnya di desa Tal Sultan, Saraqib di Idlib.
Foto dan video yang menunjukkan bangkai helikopter tersebut telah beredar di media sosial, namun berita mengenai nasib awak helikopter berjumlah 5 orang masih simpang-siur.
Beberapa aktivis melaporkan bahwa pilot dan kru telah ditangkap, sementara lainnya mengatakan mereka tewas di tempat sesaat setelah helikopter yang ditumpangi jatuh terbakar.
Menanggapi hal itu, Kementerian Pertahanan Rusia telah mengeluarkan pernyataan bahwa helikopter Rusia tipe Mi-8 yang membawa tiga awak dan dua prajurit ditembak jatuh di Idlib, menurut Interfax.
Namun menurut sumber yang sama, Rusia mengatakan bahwa nasib mereka yang berada di helikopter belum diketahui.
Keberhasilan Mujahidin menjatuhkan helikopter militer Rusia di Idlib bertepatan dengan operasi militer besar-besaran yang tengah dilancarkan oleh Mujahidin dari berbagai faksi dan koalisi, utamanya Koalisi Jaisyul Fath di Aleppo.
Operasi Militer yang diluncurkan pada Ahad (31/7) itu bertujuan untuk memecahkan blokade terhadap hampir 500 ribu kaum muslimin di Aleppo oleh Rezim Teroris Assad.
Kebohongan Media Rusia
Dalam pernyataan terbaru, pada Senin (1/8) Kremlin mengkonfirmasi tewasnya para awak helikopter militer Rusia yang ditembak jatuh di Idlib, saat turut berpartisipasi dalam pemboman terhadap warga sipil tak berdosa.
Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya menyatakan bahwa sebuah helikopter Rusia yang membawa tiga awak dan dua prajurit ditembak jatuh.
Moskow mengklaim bahwa helikopter itu dalam misi kemanusiaan untuk menjatuhkan bantuan; Namun, foto-foto dari puing-puing helikopter membuktikan sebaliknya.
“Bagian dari puing-puing helikopter itu ditemukan peluncur roket. Ini membantah kebohongan Rusia yang menyatakan helikopter itu bertugas menjatuhkan bantuan,” seorang aktivis Suriah mengatakan kepada koresponden Orient News.
Sungguh aneh bahwa Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan helikopter itu tengah dalam sebuah misi untuk memberikan bantuan kemanusiaan, sementara helikopter terbang pada ketinggian rendah di tempat di mana bentrokan berlangsung. Ini berarti bahwa ia mengambil bagian dalam pertempuran, menurut Eliot Heggins, seorang ahli dalam konflik situasi Suriah.
Sejak peluncuran serangan besar-besaran oleh Mujahidin yang bertujuan untuk memecahkan pengepungan Aleppo itu, pesawat-pesawat tempur Rusia melakukan banyak pembantaian di Aleppo dan pedesaannya, ia menargetkan warga sipil di wilayah pemukiman menggunakan bom cluster dan bom lainnya, sebagaimana yang telah dipublikasikan oleh banyak aktivis di lapangan.
Sebagaimana yang telah diketahui, bahwa ini adalah helikopter Rusia ketiga yang berhasil ditembak jatuh di Suriah.
Yang pertama ditembak jatuh oleh Mujahidin, dengan menggunakan senjata rudal TOW pada 24 November tahun lalu.
Helikopter kedua adalah jenis Mi-28. Ia ditembak jatuh oleh Mujahidin di pedesaan Homs pada tanggal 12 April 2016. Kementerian Pertahanan Rusia, bagaimanapun membantah bahwa helikopter itu jatuh karena ditargetkan.
Beberapa sumber video dari bangkai helikopter Rusia tipe Mi-8 yang jatuh di Idlib:
(umarmukhtar/arrahmah.com)