NWFP (Arrahmah.com) – Juru bicara Mujahidin Taliban mengeluarkan ultimatum tiga hari yang meminta pengunduran diri semua pejabat pemerintah di divisi barat laut Malakand Pakistan.
Hal ini dilakukan agar semua pihak yang menyatakan bahwa mujahidin Taliban mengakibatkan jatuhnya banyak korban sipil, mengetahui kebenaran dan menepis persaangkaan mereka. Mujahidin Taliban, dalam melakukan aksinya selalu menghindari jatuhnya warga sipil. Berbeda dengan angkatan perang pemerintah.
Atas pernyataan ini, sebuah laporan memfitnah Taliban telah terancam dengan reaksi dari berbagai pihak agar kelompok tersebut segera mengundurkan diri dari semua wilayah di Provinsi Batas Baratlaut (NWFP).
“Sebaliknya, kami akan menangkap semua keluarga mereka… [Dan] kami akan menghancurkan semua gedung mereka”, kata Muslim Khan dalam wawancara lewat telepon dengan CNN.
Pakistan telah memperketat serangannya terhadap para mujahidin di lembah Swat, NWFP, di mana Taliban telah memperoleh kekuatannya yang dipimpin oleh Maulana Fazliullah, untuk menentang kekuasaan pemerintah.
Pada Selasa (13/5)m militer Pakistan mengumumkan bahwa pihaknya telah menurunkan pasukan khusus dengan helikopter ke wilayah Peochar di Swat. Mereka juga menambahkan akan mengurangi jatuhnya korban sipil, sebagaimana yang telah diinstruksikan.
Pertempuran telah memunculkan kekhawatiran internasional mengenai kemungkinan timbulnya krisis kemanusiaan, sebagaimana yang dikatakan pemerintah bahwa ratusan ribu warga telah diungsikan dari daerah konflik.
Dan sayangnya, pemerintah Pakistan yang konon muslim itu malah bersumpah untuk mengusir para mujahidin dari wilayah perbatasan dengan Afghanistan selama tiga minggu. Mereka lebih memilih apa yang diperintahkan Barat ketimbang apa yang telah jelas-jelas dibebankan atas kemusliman mereka. (Althaf/ptv/arrahmah.com)