DERA ISMAIL KHAN (Arrahmah.com) – Mujahidin Taliban yang mengenakan seragam polisi menyerang sebuah penjara di barat laut Pakistan dengan bom dan tembakan dalam upaya untuk membebaskan saudara-saudara mereka.
Serangan di kota Dera Ismali Khan dimulai pada sekitar tengah malam dengan ledakan besar, ujar pejabat intelijen yang tidak ingin disebutkan namanya seperti dilaporkan Al Jazeera (29/7/2013). Para pejuang kemudian meledakkan serangkaian bom kecil untuk menjebol dinding penjara.
Sedikitnya delapan penyerang yang mengenakan seragam polisi menyerbu ke dalam penjara, menurutnya.
Pasukan keamanan berusaha menghentikan gerak penyerang yang meneriakkan “Allahu Akbar!” dan “Hidup Taliban!”.
“Kami mencoba untuk mengontrol situasi,” klaim kepala polisi Dera Ismail Khan, Sohail Khalid.
“Serangan masih terus berlanjut.”
Militer boneka Pakistan menegaskan bahwa pihaknya telah mengerahkan pasukan untuk merespon serangan tersebut.
Seorang warga setempat, Sharafat Khan mengatakan ledakan awal begitu keras hingga menggetarkan rumah-rumah di sekitar penjara.
“Saya masih mendengar suara tembakan,” lanjut Khan.
Seorang petugas penjara, Gul Mohammad mengatakan ia baru saja keluar dari penjara untuk mengakhiri kerjanya ketika dua penyerang bersenjata AK-47 menembaknya.
“Ada petugas lain yang terluka,” ujarnya dari ranjang rumah sakit, meskipun sejauh ini tidak jelas berapa jumlah korban dalam serangan tersebut.
Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Menurut pengakuan juru bicara TTP, lebih dari 100 pejuangnya telah menyerang penjara tersebut untuk membebaskan para tahanan Muslim.
Dera Ismail Khan berlokasi di tepi daerah semi otonomi kesukuan Pakistan.
Menurut pejabat Pakistan, setidaknya terdapat 5.000 tahanan di dalam penjara. Laporan-laporan intelijen menunjukkan bahwa setidaknya terdapat 45 petinggi Mujahidin di dalam penjara itu.
Sebelumnya pada April 2012, Mujahidin Taliban dengan senapan otomatis dan RPG menyerang penjara di kota Bannu, barat laut Pakistan, membebaskan 400 tahanan termasuk 20 orang yang digambarkan oleh polisi boneka Pakistan sebagai orang-orang yang “sangat berbahaya”. (haninmazaya/arrahmah.com)