KARACHI (Arrahmah.com) – Sejumlah pria bersenjata menyamar sebagai polisi penjaga keamanan dan menyerang terminal pada bandara tersibuk di Pakistan, Ahad (8/6/2014) malam. Mereka mempergunakan senjata mesin dan pelontar roket. Pengepungan dan pertempuran yang berlangsung lebih dari lima jam tersebut menewaskan 13 orang, kata para pejabat lokal Pakistan, dikutip oleh kantor berita AP dan CBC.
AP dan CBC menyatakan sampai saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap Bandara Internasional Muhammad Ali Jinnah, Karachi tersebut.
Serangan terhadap bandara internasional Jinnah Karachi terjadi pada Ahad malam dan pertempuran sengit berlangsung sampai Senin (9/6/2014) dini hari. Selama serangan itu, tembakan berat dan beberapa ledakan terdengar datang dari terminal yang dipergunakan untuk penerbangan VIP dan kargo. Sebuah kebakaran besar terlihat dari kompleks terminal hingga menerangi udara bandara.
Wartawan Al-Jazeera untuk liputan Afghanistan dan Pakistan, Ahmad Muwaffaq Zaidan, melaporkan bahwa para penyerang melemparkan granat dan berhasil bertahan di dalam bandara. Mereka terlibat baku tembak sengit dengan pasukan keamanan pakistan. Para penyerang menembakkan senjata mesin dan pelontar roket RPG. Mereka berhasil menewaskan enam tentara dan menimbulkan kerusakan parsial pada empat pesawat.
Serangan kelompok bersenjata tersebut memaksa pengelola bandara untuk mengalihkan semua pesawat ke bandara terdekat.
Pasukan penjaga bandara dan Pasukan Komando Pakistan telah dikerahkan untuk menaklukkan para penyerang tersebut. Berbeda dengan laporan AP dan CBC, Ahmad Zaidan mengisyaratkan bahwa kelompok Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap bandara internasional Karachi.
Operasiserangan mematikan dilakukan oleh 10 militan, kata Menteri Kepala Provinsi Sindh, Qaim Ali Shah.
“Mereka dilatih dengan baik. Rencana mereka sangat dipikirkan dengan baik,” katanya kepada wartawan. Dia mengatakan mereka bermaksud untuk menghancurkan beberapa pesawat dan bangunan tetapi tidak mampu.
Kesaksian pejabat dan petugas medis
Setidaknya beberapa dari orang-orang bersenjata mengenakan seragam Pasukan Keamanan Bandara yang melindungi bandara internasional, kata seorang pejabat kepada wartawandi dekat bandara. Dia mengatakan semua pelaku serangan memakai rompi bom. Dia mengatakan salah satu dari mereka mencoba untuk menangkap kendaraan yang digunakan oleh Otoritas Penerbangan Sipil dan ketika pasukan keamanan menembak dia, bahan peledak yang diikatkan ke tubuhnya meledak. Pejabat itu mengatakan penyerang lain juga meledak setelah ditembak oleh pasukan keamanan.
Pejabat itu menggambarkan dirinya sebagai salah satu badan intelijen negara, tapi menolak untuk memberikan namanya.
Setelah menyerbu ke lapangan bandara, orang-orang bersenjata berlindung di dua bagian dari bandara, kata perwira senior polisi Ghulam Qadir Thebo.
“Ledakan yang Anda dengar beberapa waktu yang lalu adalah ketika pihak polisi kami pergi untuk mengambil tubuh (dan) salah satu penyerang meledakkan dirinya,” kata Thebo
Pihak berwenang menyita empat senapan mesin dan peluncur roket, kata Thebo. Dia mengatakan asap mengepul dan api berasal dari minyak yang terbakar.
Dr Seemi Jamali dari Rumah Sakit Jinnah di Karachi mengatakan 13 mayat telah dibawa ke rumah sakit dari lokasi pertempuran. Dia mengatakan sembilan orang adalah personilPasukan Keamanan Bandara,seorang anggota paramiliter Rangers, seorang polisi, seorang karyawan dari Otoritas Penerbangan Sipil dan seorang lainnya adalah karyawan perusahaan Pakistan International Airlines.
Serangan terhadap Bandara Internasional Karachi terjadi di tengah memanasnya hubungan antara rezim sekuler Pakistan dan mujahidin Taliban Pakistan. Perjanjian gencatan senjata antara kedua belah pihak menemui jalan buntu setelah militer Pakistan berulangkali mencederainya dan membunuhi puluhan warga sipil dalam serangan udara di Waziristan utara.
Penutupan bandara
Pihak berwenangmenyatakan penerbangan dialihkan ke bandara terdekat dan menghentikan semua operasi penerbangan di bandara internasional Karachi. Seorang juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil mengatakan bandara akan ditutup sampai setidaknya Senin malam.
Sarmad Hussain, seorang karyawan Pakistan Internasional Airways, mengatakan kepada The Associated Press ia berada di bandara pada saat serangan itu.
“Saya bekerja di kantor saya ketika saya mendengar ledakan besar – beberapa ledakan – dan kemudian ada suara tembakan berat,” kata Hussain. Ia mengatakan ia dan rekan melompat keluar dari jendela untuk melarikan diri, dan rekannya patah kaki.
Karachi adalah kota terbesar Pakistan dan serangan mujahidin sering terjadi di masa lalu. Karachi adalah jantung ekonomi negara Pakistan. Serangan mujahidin yang menargetkan bandara kemungkinan akan memberikan pukulan berat pada investasi asing di negara itu.
(muhib al majdi/arrahmah.com)