AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Beberapa hari lalu, sejumlah media Barat lagi-lagi menyebarkan berita palsu terkait Mujahidin Taliban Afghan (Imarah Islam Afghanistn). Berita itu terkait wawancara Michael Semple, seorang mantan diplomat Barat dan pakar mengenai konflik Afghanistan dan Pakistan, dengan seseorang yang dikatakan sebagai pemimpin veteran Taliban bernama Mawlawi.
Dalam wawancara palsu itu, salah satu hal yang dinyatakan orang yang disebut Mawlawi ini adalah bahwa dia tidak meyakini pertolongan Allah dan bahwa Mujahidin tidak dapat mengalahkan musuh.
Mengetahui hal itu, Imarah Islam Afghanistan membantah dengan keras bahwa salah satu anggotanya melakukan wawancara dengan Michael Semple.
Dalam sebuah pernyataan resmi, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan, “Imarah Islam dengan tegas membantah wawancara ini dan menganggapnya tidak lebih dari taktik propaganda memalukan dari tipuan musuh. Kami telah berulang kali menunjukkan kepada musuh-musuh kami selama dekade terakhir bahwa Mujahidin bisa melakukan hal yang tidak pernah dibayangkan. Perjuangan kami bukan sekedar pertarungan tetapi Jihad untuk tujuan yang tinggi.”
Selain itu, di jajaran Taliban Afghan juga tidak ada orang yang bernama Mawlawi. “Imarah Islam tidak memiliki pejabat atau orang di jajarannya yang nama Mawlawi,” tegas Mujahid.
Penjajah Amerika Serikat dan antek-anteknya terus mengalami kekalahan yang memalukan di Afghanistan, oleh karena itu mereka membuat berbagai macam propaganda untuk menutupi kehinaan mereka di mata dunia. (siraaj/arrahmah.com)