AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Seorang tentara Afghan yang telah membelot dan telah membunuh beberapa tentara salib Prancis dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan pusat Korps Militer Selab di Kabul. Terkait hal tersebut, Imarah Islam Afghanistan merespon dalam sebuah pernyataan resmi, bahwa Mujahidin akan membalas seluruh orang yang terlibat dalam penjatuhan hukuman mati terhadap seorang pahlawan Afghan yang ingin membalas kebiadaban para salibis di Afghanistan. Berikut terjemahan pernyataan Mujahidin yang diwakilkan oleh juru bicara Imarah Islam Afghanistan, Zabihullah Mujahid.
***
Abdul Sabur adalah seorang Mujahid Afghan yang gagah berani, demi kebebasan, kemerdekaan dan penegakkan Syari’ah di tanah airnya, dia melepaskan tembakan kepada para penjajah Prancis di provinsi Kapisa pada 20 Januari 2012, sementara mereka (penjajah) tidak memiliki hak kekebalan hukum di negara kami. Sang pejuang itu membunuh dan melukai beberapa Penjajah Prancis dalam serangan heroik yang selamanya akan menghiasi sejarah bangsa ini.
Jika tindakan demikian dianggap sebuah ‘kejahatan’, maka tentu (seharusnya) Wazir Muhammad Akbar Khan adalah ‘penjahat yang terbesar’!! yang telah membunuh McNaughten (seorang pejabat tinggi Inggris yang pernah terlibat penjajahan di Afghan, perang Anglo-Afghan 1839-1842 -red) untuk menggapai kebebasan dan kemerdekaan negaranya.
Imarah Islam Afghanistan memuji tindakan berani dari kesatria Abdul Sabur yang telah mengirim beberapa orang kafir Prancis ke dalam api neraka, beberapa waktu lalu di Kapisa. Dan wajah-wajah para antek dan orang-orang yang meloloskan keputusan, yang tidak bertanggungjawab ini terhadap pahlawan ini untuk membuat senang para tuan mereka, memposisikan diri mereka sendiri pada perlawanan sepenuhnya terhadap prinsip-prinsip Islam dan sejarah Afghan serta menjual seorang pahlawan bangsa ini.
Imarah Islam memperingatkan dan mengingatkan para penyembah dolar itu bahwa seluruh keputusan tidak bertanggungjawab ini dan tindakan meloloskannya terhadap Ghazi (pejuang) Abdul Sabur akan membawa sebuah reaksi yang kuat dengan sendirinya. Seluruh orang yang disebut hakim dan para pengacara yang terlibat dalam hal ini akan secara pribadi ditargetkan dan setiap kekejaman terhadap pahlawan ini akan dibalas. Para antek pengecut itu akan sadar bahwa tuan-tuan mereka akan melarikan diri dan tidak bisa lagi menyediakan keamanan bagi mereka serta kehidupan yang aman ketika penghakiman bangsa kami melawan mereka, sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, yang seharusnya layak atas pengkhianatan nasional dan subversi mereka.
Imarah Islam meghibur Ghazi Afghan Abdul Sabur dan para pejuang lainnya yang seperti dirinya bahwa seluruh saudara Mujahidin mereka akan berdiri di belakang mereka dan akan dengan cepat dan efektif membalas seluruh tindakan bengis terhadap mereka, insyaAllah. Imarah Islam menasehati Mujahidin heroik ini untuk bersabar, tabah dan tawakkal serta memberitahu mereka untuk sepenuhnya berserah diri kepada Allah dan ridho atas apa yang telah Allahu Subhanahu wa ta’ala tetapkan dalam takdir mereka. Hal ini, insyaAllah, akan lebih baik bagi mereka. Mereka harus berharap untuk masa depan akhirat yang cerah, berdo’a kepada Allah dan menginginkan jannah Firdaus.
Mereka telah memperjuangkan agama Allah dan balasan dari Allah sangat indah di akhir hidup dan akhirat nanti bagi mereka yang memperjuangkan agamaNya. Mereka harus yakin bahwa buah dari pengorbanan mereka telah matang dan para penjajah berada di ambang melarikan diri. Hari itu tidak jauh lagi, sebuah pemerintahan Islam independen pasti akan ditegakkan berkat dari pengorbanan mereka (insyaAllah).
Juru bicara Imarah Islam Afghanistan
Zabihullah Mujahid
28/8/1433 H
18/7/2012
***
(siraaj/arrahmah.com)